JAKARTA ( KONTAK BANTEN)   Lebih dari dua juta orang berbondong-bondong menghadiri Aksi Akbar Bela
 Palestina yang diinisiasi dan diakomodir oleh Majelis Ulama Indonesia 
(MUI).					Aksi damai tersebut berlangsung di kompleks Monumen Nasional (Monas), Jalan Medan Merdeka, Jakarta pada Minggu (5/10). 
Para
 peserta aksi tergabung dalam Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina 
yang terdiri dari organisasi masyarakat lintas agama, lintas ormas, 
lintas golongan. 
							
							
							
Terdapat sejumlah tuntutan yang diajukan dalam aksi tersebut.
 Salah satunya adalah menyerukan agar perang segera diakhiri dan Israel 
harus segera menjalani proses hukum di Mahkamah Internasional (ICC)  
Pernyataan
 itu dibacakan secara bergantian oleh Ketua MUI Bidang Kerja Sama dan 
Hubungan Luar Negeri Sudarnoto Abdul Hakim, perwakilan Khonghucu Chandra
 Setiawan, perwakilan Permabudhi, dan Ketua MUI Muhammad Cholil Nafis.
"Menuntut
 agar perang segera dihentikan dan agar dilakukan penyelidikan 
internasional atas kejahatan kemanusiaan dan perang yang dilakukan oleh 
israel untuk diajukan ke Mahkamah Internasional," tegasnya. 
Tuntutan
 lainnya yakni mendesak agar  negara-negara Islam untuk tidak memiliki 
hubungan diplomatik dengan Israel dan ikut memboikot produk-produk 
Israel maupun pendukung mereka. 
"Menyerukan kepada pemerintah 
negara-negara Islam, negara-negara Arab untuk membatalkan hubungan 
diplomatik dengan israel sampai negara Palestina yang berdaulat berdiri 
tegak," kata ketiga tokoh tersebut. 
Aliansi itu juga meminta PBB menghapus hak veto yang dimiliki oleh negara yang tidak mendukung Palestina. 
"PBB
 perlu melakukan langkah nyata dan tegas dalam menegakkan resolusinya 
dengan menghilangkan kekuatan veto dari negara yang menampilkan standar 
ganda terhadap masalah Palestina," tegasnya. 
Berikut bunyi pernyataan Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina:
1.
 Menuntut agar perang segera dihentikan dan agar dilakukan penyelidikan 
internasional atas kejahatan kemanusiaan dan perang yang dilakukan oleh 
Israel untuk diajukan ke Mahkamah Internasional. 
2. Demi 
kemanusiaan, perdamaian, dan keadilan, kami menentang keras penjajahan 
Israel atas Palestina. dan mengecam keras politik apartheid, genosida, 
holocaust, serta terorisme yang terus dilakukan Israel, maka kami 
menyerukan kepada pemerintah negara-negara Islam, negara-negara Arab 
untuk membatalkan hubungan diplomatik dan atau tidak membuka hubungan 
diplomatik dengan Israel sampai negara Palestina yang berdaulat berdiri 
tegak. Sebagai bentuk solidaritas bagi Palestina, seyogyanya Indonesia 
sebagai bangsa yang cinta damai dan keadilan memboikot dan tidak membeli
 produk Israel, produk pakaian, makanan, dan minuman yang menyumbang 
kepada Israel.
3. Kami mengapresiasi kepada PBB (Perserikatan 
Bangsa Bangsa) atas keputusan dan resolusinya atas Israel antara lain 
sebagai pelanggar HAM berat. Namun, PBB perlu melakukan langkah nyata 
dan tegas dalam menegakkan resolusinya dengan menghilangkan kekuatan 
veto dari negara yang menampilkan standar ganda terhadap masalah 
Palestina.5. Kami mendukung dengan penghargaan atas sikap tegas dan konsisten 
Indonesia yang sejak Presiden Bung Karno (Soekarno) hingga sekarang 
zaman Presiden Joko Widodo yang menolak Israel dan mendukung Palestina 
merdeka. Mengapresiasi sikap diplomasi tegas yang dilakukan Menteri Luar
 Negeri Retno Marsudi, baik di forum KTT OKI maupun sidang PBB. Kami 
mendorong pemerintah Indonesia untuk semakin mendorong kolaborasi negara
 anggota OKI, ASEAN, bersama-sama negara seperti Rusia, Cihna, Bolivia 
yang mengambil sikap atas Israel. Menyampaikan terima kasih kepada 
seluruh pihak yang membantu bangsa Palsetina melalui demonstrasi, opini,
 dana, dan doa. Berharap agar itu semua dapat membuka nurani dunia dan 
menyelamatkan kemanusiaan dan akal sehat untuk membantu membuka pintu 
hati dan kebijakan dunia internasional hadirnya keadilan dan perdamaian 
di kawasan Timur Tengah hingga seluruh penjuru dunia dengan Palestina 
merdeka, dan enyahlah penjajah Israel dari bumi.
6. Menyerukan 
kepada umat berbagai agama memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa 
untuk memberikan kekuatan lahir dan batin bagi rakyat Palestina dalam 
menanggung penderitaan dan mewujudkan kemerdekaan bangsa dan negara.
 






 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
0 comments:
Post a Comment