Aulia Gusning Sarjana Panca Sarjana ITB
Sebuah
organisasi tentunya memiliki nilai-nilai yang menjadi acuan para
anggotanya dalam bertindak, bersikap, dan berperilaku. Hal ini juga yang
menyebabkan bahwa dalam proses kaderisasi penanaman nilai begitu gencar
dilakukan kepada calon anggotanya agar anggota tersebut memiliki profil
ideal yang salah satunya adalah dapat mencerminkan nilai-nilai yang ada
dalam tindakan dan karakternya.
Himpunan
HIMAMIKRO “Archaea” juga memiliki nilai-nilai dasar yang dijadikan
pegangan yaitu nilai solidaritas, loyalitas, solutif, inovatif, dan
kebebasan substansial. Nilai solidaritas adalah nilai yang umumnya
dipegang oleh kebanyakan himpunan, tidak hanya di ITB namun juga
himpunan di seluruh Indonesia. Salah satu himpunan yang terkenal
menekankan nilai ini adalah Himpunan Mahasiswa Mesin (ITB) dan juga
himpunan mahasiswa mesin lainnya di Indonesia hingga mereka memiliki
semboyan “Solidarity Forever”.
Solidaritas
menurut KBBI adalah sifat (perasaan) solider, sifat satu rasa (senasib
dan sebagainya) dan perasaan setia kawan. Nilai solidaritas ini sangat
penting diimplementasikan di dalam sebuah komunitas apapun, karena
dengan pengimplementasiannya, banyak sekali manfaat yang didapatkan
seperti kemudahan dalam mencapai suatu tujuan komunitas itu sendiri,
mempercepat pergerakan dalam satu kesatuan kelompok, dan memberikan rasa
nyaman bagi individu dalam kelompok tersebut. Berkaca pada Himpunan
HIMAMIKRO “Archaea” sendiri, maka idealnya setiap anggotanya harus
memiliki nilai ini yang dapat dilihat dari partisipasi dan tanggung
jawab dalam mengerjakan program kerja himpunan, membantu anggota lainnya
apabila sedang dalam kesulitan, bersama-sama bergerak untuk memajukan
himpunan, dan sebagainya. Namun realitanya, masih dijumpai para anggota
yang kurang mencerminkan nilai ini di dalam dirinya.
Nilai
solidaritas ditanamkan kepada anggotanya pertama sekali pada saat
dilakukannya kaderisasi pasif. Namun, solidaritas tidak dapat dibentuk
dalam waktu yang singkat dan hanya sebatas saat dilakukannya kaderisasi
pasif karena menurut pengamatan saya sendiri, solidaritas yang
ditanamkan oleh pengkader secara eksplisit maupun implisit ketika
kaderisasi pasif saja tidak dapat bertahan dalam waktu yang lama. Maka
dari itu, penanaman nilai solidaritas ini harus dilakukan secara gencar
di kaderisasi aktif juga hingga anggota tersebut benar-benar memiliki
nilai solidaritas di dalam dirinya. Seperti perbincangan yang dilakukan
bersama Ketua Himpunan Mahasiswa Mesin ITB, Afif Pajar, saya dapat
belajar dari penanaman nilai solidaritas yang mereka lakukan.
Solidaritas yang ditanamkan terus dilakukan (continously) bahkan hingga mereka telah mendapatkan identitas sebagai anggota himpunan. Kaderisasi pasif dijadikan trigger
agar anggotanya memahami nilai tersebut serta mulai berkenalan secara
baik dengan teman seangkatannya, dimulai dengan seperti menghapalkan
nama, NIM, alamat, penyakit yang diderita, penanganan obat, alergi,
nomer telpon orang tua, dan lain-lain. Setelah itu pada kaderisasi aktif
maka disinilah benar-benar ditanamkan nilai secara implisit melalui
pemberian proyek-proyek angkatan yang dapat menjadikan mereka menjadi
lebih akrab dan solid. Menurut saya, hal seperti ini dapat kita lakukan
juga di Archaea dengan terus melanjutkan kaderisasi aktif secara gencar
dan terus menerus hingga kita rasa nilai solidaritas tersebut
benar-benar tertanam dalam diri anggotanya.
Untuk
menjalankan kaderisasi aktif ini maka diperlukan partisipasi dari
banyak pihak di dalam himpunan. Menurut saya untuk melakukan kaderisasi
aktif ini akan jauh lebih baik apabila keseluruhan anggota himpunan
turut serta turun berpartisipasi dan tidak hanya dilakukan oleh beberapa
angkatan saja. Karena apabila setiap angkatan di dalam himpunan
memiliki porsi yang cukup besar untuk turun menjalankan kaderisasi aktif
ini, dapat mengurangi adanya kesenjangan sosial antar angkatan serta
dapat terus memberi masukan, kontrol, serta ide terbaik yang dapat
diberikan untuk membantu keberjalanan proses kaderisasi itu sendiri.
Inilah menurut saya yang perlu lebih ditingkatkan dalam kaderisasi aktif
yang akan dilakukan oleh Archaea nanti, bahwa diharapkan massa yang
terlibat lebih besar dan ide, gagasan, serta pandangan yang didapatkan
akan lebih baik dari sebelum-sebelumnya.
Untuk
menjalankan keseluruhan proses ini maka tidaklah mudah dan memakan
banyak waktu. Seringkali yang menjadi kendala untuk melakukan berbagai
proker, proyek, maupun kegiatan himpunan lainnya yang dapat mendukung
munculnya solidaritas itu sendiri adalah dalam hal akademik yang juga
membutuhkan banyak waktu dalam proses pembelajarannya. Karena dalam diri
seorang mahasiswa, tidak dapat dipungkiri bahwa hal yang paling
mendasar dan menjadi prioritas oleh kebanyakan mahasiswa adalah
akademik. Kita tidak dapat menyamaratakan kemampuan seseorang dalam
belajar dalam mendapatkan suatu pemahaman. Disinilah himpunan berperan
bagi para anggotanya. Himpunan dapat menjadi wadah untuk memenuhi
kebutuhan para anggotanya di bidang akademik untuk memberikan kemudahan
dalam pembelajaran. Ketika kebutuhan fisiologis paling dasar seorang
mahasiswa terpenuhi yaitu akademik, maka lama-kelamaan akan menumbuhkan
rasa loyalitas kepada Himpunan tersebut. Para anggota akan merasa bahwa
himpunan benar-benar menjadi wadah dalam memenuhi kebutuhannya sehingga
akan mulai timbul kesadaran dari dalam anggota untuk berkontribusi lebih
baik lagi di dalam himpunan. Ketika kontribusi itu dilakukan oleh semua
anggotanya maka rasa solidaritas juga dapat tumbuh.
Sehingga
dari sini dapat dilihat bahwa solidaritas dan loyalitas adalah dua
nilai yang berkaitan erat dan kedua nilai tersebut merupakan nilai yang
dipegang oleh Archaea. Loyalitas menurut KBBI adalah kepatuhan dan
kesetiaan. Loyalitas disini tidak hanya kepatuhan dan kesetiaan terhadap
himpunan namun juga dengan sesama anggota. Loyalitas dapat tumbuh
ketika solidaritas yang ada di anggota juga terbangun dengan baik dan
membuat setiap anggota merasa loyal baik kepada himpunan maupun
anggotanya masing-masing. Loyalitas juga dapat timbul ketika para
anggotanya merasa bahwa himpunan dapat menjadi wadah untuk berkarya,
tempat didapatkannya solusi atas kesulitan yang dialami, dan lain-lain.
Setiap anggota himpunan harus merasa diberdayakan dan dirangkul dalam
himpunan bahkan ketika anggota tersebut merasa bahwa himpunan bukanlah
wadah yang paling tepat untuk dirinya. Himpunan memiliki kewajiban untuk
memastikan bahwa setiap anggotanya juga memiliki wadah lain yang tepat
walaupun ia tidak terlalu begitu berkecimpung di dalam himpunan itu
sendiri. Karena diyakini ketika orang tersebut memiliki wadah lain yang
tepat pula, pemikiran yang ia berikan dapat menjadi insight
bagi himpunan dimana pemikiran-pemikiran tersebut berasal dari wadah
lainnya yang ia masuki. Sehingga menurut saya hal inilah yang mungkin
harus ditingkatkan dalam Archaea yaitu memastikan bahwa setiap
anggotanya memiliki wadah yang tepat untuk mengaktualisasikan diri
karena nantinya kita juga akan mendapatkan banyak pandangan dari tempat
yang berbeda dan dapat meningkatkan Archaea ke arah yang lebih baik
lagi.
Untuk
itu, agar penanaman nilai khususnya nilai solidaritas pada calon
anggota himpunan baru HIMAMIKRO “Archaea” oleh Panitia Experience
Archaea yang sebentar lagi akan dilakukan, perlu persiapan yang lebih
matang dan harus dikaji lagi berbagai metode yang tepat untuk dilakukan
tidak hanya untuk sebatas kaderisasi pasif namun juga mempersiapkan
kaderisasi aktif. Dimana dalam proses kaderisasi ini dibutuhkan
keseluruhan elemen HIMAMIKRO “Archaea” untuk memberikan ide, gagasan,
serta masukan kepada Panitia agar solidaritas yang terbentuk melingkupi
keseluruhan massa Archaea sebagai satu kesatuan. Himpunan juga
diharapkan mulai mempersiapkan hal-hal yang kemungkinan diperlukan bagi
setiap anggotanya seperti hal akademik. Panitia Experience Archaea
sendiri juga sebagai ujung tombak kaderisasi juga harus meningkatkan
solidaritasnya dengan cara selalu terbuka satu sama lain, melakukan
kegiatan-kegiatan yang menyenangkan bersama-sama, mulai menanyakan
keadaan setiap panitia lain, mengenal karakter lainnya lebih jauh lagi,
saling membantu, serta mengapresiasi kepada sesama teman lainnya atas
kinerja baik yang mereka lakukan.
0 comments:
Post a Comment