JAKARTA (KONTAK BANTEN) - Wakil Presiden ke-10 dan 12, Jusuf
Kalla (JK) memberikan sinyal positif soal wacana koalisi 01 dengan 03.
Menurut JK, bergabungnya dua Paslon Capres-Cawapres merupakan ide yang
bagus. Namun, wacana ini hanya bisa terjadi kalau Pilpres berlangsung 2
putaran. Kalau ternyata Pilpres hanya 1 putaran, maka koalisi 01 dan 03
akan buyar dengan sendirinya.
Jelang detik-detik hari pencoblosan, kedua kubu Capres-Cawapres
mengeluarkan manuver mengejutkan. Paslon nomor urut 01 Anies
Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Paslon nomor urut 03 Ganjar
Pranowo-Mahfud MD membuka peluang untuk bersatu.
Sejauh ini, koalisi dari dua Paslon itu memang masih sebatas wacana.
Namun, masing-masing dari elit parpol pendukung maupun tim sukses
sama-sama sudah saling memuji dan membuka diri untuk bersatu.
Kemarin, giliran JK yang angkat suara. JK yang selama ini dikenal
sebagai mentor politiknya Anies Baswedan, menyambut baik usulan
tersebut. Kenapa? Dalam politik, kata JK, tak ada kawan dan lawan yang
abadi.
"Yang ada kepentingan untuk memajukan bangsa ini, memenangkan Pemilu dan
sebagainya," kata JK di Jakarta Pusat, Senin (15/1/2024).
"Ya, jadi memang harus bersama-sama, kebersamaan," sambung JK.
Kendati demikian, JK yang sudah turun gunung untuk kampanyekan Paslon 1,
mengaku tidak mau ikut campur terlalu banyak. Alasannya, JK bukanlah
pimpinan dari parpol pendukung AMIN. Dalam politik, keputusan untuk
koalisi merupakan ranahnya bos-bos parpol.
"Yang harus memutuskan itu bukan saya, tapi para pimpinan partai.
Untuk idenya (01 dan 03 gabung jika Pilpres dua putaran), oke," jelas
mantan ketum Golkar itu.
Sementara itu, sinyal untuk membangun koalisi antara 01 dengan 03 makin
intensif. Ketua DPP PDIP, Puan Maharani bahkan mengakui adanya
komunikasi antara kubu 01 dan 03. Komunikasi itu terjalin sangat baik.
Supaya pesta demokrasi lima tahunan bisa dilaksanakan dengan tertib.
“Kami berusaha selalu berkomunikasi, bersilaturahmi. Pesta kontestasi
ini pesta rakyat. Kami semua berharap bisa dijalankan secara jujur,
adil,” sebut Puan di Istora Senayan, Jakarta Minggu (14/1/2024).
Sebelumnya, Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud,
Hasto Kristiyanto mengaku pernah bertemu JK. Dalam pertemuan itu, Hasto
mengaku membahas dinamika politik dalam menghadapi Pemilu 2024.
"Beliau juga sangat mengkhawatirkan terhadap kecenderungan Pemilu yang
sepertinya sudah bergeser, tidak lagi menempatkan rakyat yang berdaulat
untuk menentukan pemimpinnya," sebut Hasto, Jumat (12/1/2024).
Tak hanya dirinya dengan JK yang berkomunikasi, tapi juga tim sukses
dari masing-masing kubu terus membangun komunikasi. "Jadi komunikasi
dalam menghadapi Pemilu itu telah dilakukan, antara paslon 1 dan 3,
melalui tim kampanyenya masing-masing," jelas Hasto.
Sementara, Kapten Tim Nasional (Timnas) Pemenangan AMIN, Syaugi Alaydrus menyatakan kubu 01 dan 03 memiliki prinsip yang sama. Yakni Pemilu 2024 berjalan sesuai asasnya, jujur dan adil (jurdil). Juga, dilaksanakan dengan damai dan riang.
Namun, terkait ada atau tidaknya kolaborasi di putaran kedua, Syaugi
menjawab diplomasi. Pihaknya tidak dapat memastikan dan berandai-andai.
"Kita belum tahu, kalau berandai kan kita nggak tahu. Kalau kemarin kan
ada yang bicara jubirnya Pak Imanul Haq (politisi PKB) kalau nggak
salah," ucap dia.
02 Masif Deklarasi 1 Putaran
Di tengah makin kencangnya wacana kubu lawan bakal bersatu, pihak Paslon
nomor urut 02 Prabowo-Gibran makin masif deklarasi gerakan Pilpres 1
putaran. Misalnya di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Ketum Partai
Golkar menggelar deklarasi Pilpres 1 putaran.
"Kita berada di tahun 2024, hanya ada angka 2 dan 4. Saya senang di
negeri 1.000 masjid. Oleh karena itu kita harus memenangkan partai
Golkar. Menangkan Prabowo-Gibran," seru Airlangga.
Menko Perekonomian itu optimis jagoannya bisa menang dalam satu putaran.
Hal itu ditandai dari sumbangan suara Golkar untuk paslon 02 yang sudah
mencapai 65 persen. "Kita berharap kemenangan Pak Prabowo-Gibran itu
adalah sekali putaran," tuturnya.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid
mengaku tak gentar jika 01 dan 03 melebur di putaran kedua. Karena
baginya, pencoblosan hanya berlangsung satu kali. Cukup satu putaran,
Prabowo-Gibran sudah bisa menang.
Monggo silakan Mas Anies dan Pak Hasto komunikasi. Ra popo (nggak apa-apa)," tandas Nusron, Senin (15/1/2024).
Seperti diketahui, Pilpres bakal berlangsung 1 atau 2 putaran memang masih jadi teka-teki. Berbagai lembaga survei masih berbeda-beda dalam menyajikan hasil risetnya.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai peluang koalisi 01 dan 03 untuk bergabung sah-sah saja. Namun, koalisi itu bisa terbentuk, kalau Pilpres 2024 berlangsung 2 putaran.
"Namun, tidak ada artinya ide koalisi jika Pilpres satu putaran," tukas Dedi.
Namun, Pilpres satu putaran masih cukup jauh jika melihat hasil survei yang dihimpun IPO beberapa waktu lalu. Dia bilang, sejauh ini Pilpres 2024 cenderung dua putaran.
"Jika Pilpres satu putaran, maka sulit mewujudkan koalisi oposisi melawan koalisi Pemerintah. Mungkin yang bisa konsisten menjadi oposisi, PDIP dan PKS, sisanya potensial bergabung ke Prabowo jika berkuasa," pungkas dia.
0 comments:
Post a Comment