JAKARTA ( KONTAK BANTEN) Presiden Joko Widodo (Jokowi)
menganugerahkan gelar Jenderal Kehormatan TNI kepada Menteri Pertahanan
(Menhan) Prabowo Subianto. Dengan demikian ia menerima kenaikan pangkat
istimewa dari purnawirawan jenderal bintang tiga menjadi jenderal
bintang empat.
Penghargaan
itu diserahkan Presiden saat menghadiri Rapat Pimpinan (Rapim)
TNI-Polri Tahun 2024 di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu (28/2/2024).
Kepala Negara menyebut, penghargaan itu diserahkan kepada Prabowo
karena telah berjasa dan berkontribusi terhadap pembangunan bangsa.
“Saya
ingin menyampaikan penganugerahan pangkat secara istimewa berupa
Jenderal TNI kehormatan kepada Bapak Prabowo Subianto. Penganugerahan
ini adalah bentuk penghargaan sekaligus peneguhan untuk berbakti
sepenuhnya kepada rakyat, kepada bangsa, dan kepada negara,” kata
Presiden.
Presiden
turut mengucapkan selamat kepada Prabowo atas kenaikan pangkat istimewa
itu. “Saya ucapkan selamat kepada Bapak Jenderal Prabowo Subianto,”
ujarnya.
Adapun
kenaikan pangkat yang diterima Prabowo ini sesuai Keputusan Presiden
(Keppres) Nomor 13/TNI/Tahun 2024. Yaitu tentang Penganugerahan Pangkat
Secara Istimewa berupa Jenderal TNI Kehormatan.
Selain
Prabowo, sebelumnya juga terdapat beberapa tokoh yang mendapatkan gelar
Jenderal Kehormatan. Berikut RRI rangkum sejumlah tokoh yyang menerima
kenaikan pangkat kehormatan sebagai Jenderal yang dikutip dari berbagai
sumber:
1. Sarwo Edhie Wibowo
Sarwo
Edhie Wibowo adalah seorang Tokoh Militer Indonesia. Ia adalah ayah
dari Kristiani Herrawati, istri dari Presiden ke-6 Susilo Bambang
Yudhoyono.
Beliau
memiliki peran yang sangat besar dalam penumpasan Pemberontakan Gerakan
30 September dalam posisinya sebagai panglima RPKAD (Kopassus). Selain
itu ia pernah menjabat juga sebagai Ketua BP-7 Pusat, Duta besar
Indonesia untuk Korea Selatan serta menjadi Gubernur AKABRI.
Pada
November 1997, Presiden Soeharto memberikan penghargaan untuk para
mantan KSAD. Salah satunya, Soeharto memberikan kenaikan pangkat
kehormatan satu tingkat lebih tinggi kepada Jenderal (Kehormatan) Sarwo
Edhie Wibowo.
2. Soesilo Soedarman
Selain
memberikan penghargaan Jenderal Kehormatan kepada Sarwo Edhi, Presiden
Soeharto juga memberikan penghargaan serupa kepada Soesilo Soedarman.
Pada masa pemerintahan Presiden ke-2 Indonesia, Soesilo menduduki
jabatan sejumlah menteri.
Diantaranya
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan pada Kabinet
Pembangunan VI (1993—1998). Selanjutnya Menteri Pariwisata, Pos dan
Telekomunikasi pada Kabinet Pembangunan V (1988—1993)
3. Agum Gumelar
Purnawirawan
TNI sekaligus politikus yang mendapat gelar ini adalah Agum Gumelar.
Kenaikan pangkat itu diterimanya dari Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid
(Gus Dur).
Gelar
tersebut diterima Agum saat menjabat sebagai Menteri Perhubungan pada
periode 1999-2001. Ia juga sempat menjadi Menteri Pertahanan dan Menteri
Koordinator Bidang Politik, Sosial, dan Keamanan.
4. Luhut Binsar Pandjaitan
Selain
Agum Gumelar, Presiden Gusdur juga menganugerahkan gelar Jenderal
Kehormatan kepada Luhut Binsar Pandjaitan pada tahun 2000. Pada era
Presiden ke-3 ia diangkat menjadi Duta Besar Indonesia untuk Singapura.
Pada
masa pemerintahan Gus Dur, Luhut ditarik dari Singapura sebelum masa
baktinya berakhir. Gus Dur mempercayakannya sebagai Menteri Perdagangan
dan Industri Republik Indonesia.
5. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Gelar
Jenderal Kehormatan selanjutnya diberikan oleh Presiden kelima Megawati
Soekarnoputri kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Kenaikan pangkat
itu diterima SBY ketika dirinya menjabat sebagai Menteri Koordinator
Bidang Politik dan Keamanan semasa pemerintahan Megawati.
6. Hari Sabarno
Tak
hanya SBY, kenaikan pangkat sebagai Jenderal Kehormatan juga diberikan
Presiden Megawati kepada Hari Sabarno. Ia sempat dipercayai sebagai
Menteri Koordinator Politik dan Keamanan ad interim menggantikan SBY.
Setelahnya
ia dilantik menjadi Menteri dalam Negeri. Selain Hari, Megawati juga
menyerahkan penghargaan tersebut kepada AM Hendropriyono
7. AM Hendropriyono
Peningkatan
pangkat setingkat lebih tinggi diterima oleh Hendropriyono ketika
diminta menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara periode
2001-2004. Ia dijuluki the master of intelligence karena menjadi
"Profesor di bidang ilmu Filsafat Intelijen" pertama di dunia.
Selain
gelar Jenderal Kehormatan, dirinya juga menerima sejumlah penghargaan
dalam wujud bintang dan tanda jasa. Diantaranya Mahaputera Indonesia
Adipradana, Bintang Kartika Eka Paksi Nararya-prestasi, Bintang
Bhayangkara Utama, Bintang Yudha Dharma, dan Bintang.
0 comments:
Post a Comment