JAKARTA ( KONTAK BANTEN) Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) mengakui, ada proses
input data perolehan suara pasangan calon presiden dan calon wakil
presiden yang tidak sesuai pencatatan di formulir C1-Hasil.
Untuk itu Ketua KPU RI, Hasyim Asyari, menyampaikan permohonan maaf
kepada masyarakat. "Kami mohon maaf, hasil pembacaannya kurang sempurna
dan menimbulkan konversi dari formulir ke penghitungan tidak sesuai,"
katanya, kepada wartawan, Jumat (16/2).
Dijelaskan, proses input
data perolehan suara dilakukan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara
(KPPS) dengan cara mengunggah foto kertas Form C1 Hasil berukuran plano.
Dia memastikan, tidak ada niat atau kesengajaan petugas mengubah hasil penghitungan suara.
"Tidak
ada niat manipulasi, tidak ada niat mengubah hasil suara. Karena pada
dasarnya, formulir C1-Hasil plano diunggah apa adanya, sebagaimana
situasi yang diunggah teman-teman KPPS, itu bisa kita monitor, bisa kita
saksikan bersama-sama," katanya.
Hasyim memastikan, jumlah TPS
yang hasil input datanya berbeda dengan hasil perolehan suara di Form
C1-Hasil berukuran plano, terhitung kecil dibanding jumlah TPS yang
sudah menginput ke Sirekap.
"Ada 2.325 TPS yang ditemukan konversinya berbeda dari yang sudah diunggah, hingga pagi ini mencapai 407.369 TPS," jelasnya.
Menurutnya,
persoalan selisih angka banyak ditemukan pada pasangan Prabowo
Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Penyebabnya kesalahan membaca sistem
terhadap tulisan tangan hasil penghitungan suara di Form C1-Hasil."Nanti akan dikoreksi melalui mekanisme rekapitulasi di tingkat
kecamatan, dan nanti formulir hasil rekapitulasi tingkat kecamatan,
formulir D itu, juga akan diunggah di dalam Sirekap," ucap Hasyim.
"Sehingga,
siapa pun bisa ngecek ulang, apakah formulir yang sekiranya atau
seandainya ditemukan salah hitung atau salah tulis, sudah dikoreksi atau
belum," tutup Hasyim
0 comments:
Post a Comment