Bulan suci Ramadan memiliki segudang
rahasia kesempurnaan yang sangat bermanfaat. Ramadan dinilai menjadi
kesempatan untuk mengumpulkan banyak pahala lewat niat baik dan ibadah.
Ustadz Mulawarman Hannase mengatakan, saat Ramadan dibutuhkan meningkatkan literasi keagamaan. Ia menilai umat islam perlu mendalami makna serta manfaat dari ibadah menjadi kunci.
"Ibadah
sosial dan ibadah mahdhah (murni). Keduanya memiliki dampak yang
penting, baik secara pribadi maupun bagi kelompok," ujarnya dalam
program radio kajian Islam ‘Mutiara Pagi’ di Pro1 RRI Jakarta.
Ibadah
mahdhah, kata dia, seperti puasa, ini merupakan kewajiban yang harus
dipenuhi tanpa terkecuali. Sementara ibadah sosial seperti bersedekah
memiliki dampak langsung terhadap individu dan masyarakat.
"Ramadan
tak sekadar tentang menahan lapar dan haus. Ia adalah panggung bagi
kita untuk meningkatkan literasi agama secara holistik, melalui bacaan,
ceramah, atau belajar dari siapa pun," katanya.
Puasa,
lanjutnya, sebagai ibadah utama Ramadan, tidak sekadar menahan diri
dari makan dan minum. Tetapi juga menuntut penahanan diri dari perbuatan
buruk, perkataan kasar, dan perilaku negatif lainnya.
"Puasa
tidak hanya menahan lapar, tapi juga menahan amarah. Menahan lisan dari
berkata buruk, serta menahan hati dari kebencian," kata dia.
Menurutnya,
salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam Ramadan adalah Salat
Tarawih. Ibadah ini tidak hanya menambah pahala, tetapi juga memperdalam
hubungan spiritual dengan Allah SWT.
"Salat
Tarawih merupakan ibadah yang sangat penting dan dianjurkan, meskipun
tidak wajib. Kehangatan ibadah ini membedakan bulan Ramadan dengan
bulan-bulan lainnya," ujar dia.
Selain
itu, Tadarus Alquran juga menjadi bagian penting dari ibadah Ramadan.
Setiap huruf Alquran yang dibaca akan dilipatgandakan pahalanya menjadi
sepuluh.
"Membaca Alquran
adalah ibadah yang sangat besar nilainya. Dan memperbanyak tadarus
menjadi sangat dianjurkan dalam bulan Ramadan," ujarnya.
Namun,
kata dia, ibadah sosial juga memegang peran krusial dalam Ramadan.
Kemurahan hati, kepedulian, dan bersedekah menjadi ibadah yang sangat
ditekankan dalam bulan suci ini.
"Melalui
bersedekah dan memberikan takjil kepada orang-orang yang membutuhkan,
kita tidak hanya memperoleh pahala besar. Tetapi juga membantu orang
lain secara langsung," ucap dia.
Ia
menilai, zakat fitrah, yang wajib dikeluarkan oleh setiap Muslim,
menjadi contoh nyata dari ibadah sosial. Zakat Fitrah mengajarkan umat
islam untuk peduli dan berempati kepada sesama.
Dalam
rangkaian ibadah di bulan Ramadan, ia menilai niat yang tulus menjadi
kunci utama. Meskipun niat baik yang belum terealisasi tidak
mendatangkan dosa, namun kebaikan tetap dicatat oleh Allah SWT.
"Niat
untuk berbuat baik sudah merupakan kebaikan itu sendiri. Dan Allah
sangat adil dalam mencatat setiap amal kebaikan yang kita niatkan,"
ucapnya.
0 comments:
Post a Comment