» Idealnya memang CPP dipenuhi dari produksi lokal, jangan sampai impor yang mendominasi.
» Panen padi dalam negeri yang mulai meningkat menjadi momentum penguatan stok cadangan pangan pemerintah.
JAKARTA - Pemerintah melalui Bulog diminta memberi harga yang pantas
dan menguntungkan petani saat menyerap hasil produksi panen mereka.
Pemberian harga yang pantas itu sebagai salah satu bentuk dukungan
pemerintah ke sektor pertanian nasional dengan meningkatkan
kesejahteraan para petani.
Pengamat pertanian dari Universitas Pembangunan Nasional (UPN)
Veteran Jawa Timur, Surabaya, Ramdan Hidayat, dari Surabaya, Senin
(29/4), mengatakan sudah seharusnya Bulog dengan tupoksi (tugas pokok
dan fungsi) mengurus stok, distribusi, hingga mengendalikan harga beras,
termasuk menyerap beras petani semaksimal mungkin untuk Cadangan Pangan
Pemerintah (CPP).
"Idealnya memang CPP dipenuhi dari produksi lokal, jangan sampai
impor yang mendominasi cadangan pangan nasional," kata Ramdan.
Terlepas dari itu, yang lebih penting lagi adalah penyerapan
tersebut harus tetap memperhatikan kelayakan margin bagi petani. "Jangan
sampai volume serapannya besar, tapi harganya seadanya. Petani harus
dihargai, dan itu dilakukan dengan menyerap hasil panen dengan harga
yang pantas," katanya.
Mereka harus merasakan hasil jerih payahnya dengan margin keuntungan
yang layak. Dengan harga yang pantas itulah, petani tidak akan melakukan
alih fungsi lahan.
Prioritas Cadangan
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Pusat Pengkajian dan Penerapan
Agroekologi Serikat Petani Indonesia (SPI), Muhammad Qomarunnajmi,
mengatakan yang lebih penting untuk dipastikan dalam penyerapan panen
adalah pemerintah membeli dengan harga yang menguntungkan petani.
"Pembelian dengan harga yang rendah dan tidak menguntungkan, akan
menjadikan tidak optimalnya penyerapan, makanya SPI mengusulkan harga
pembelian pemerintah (HPP) untuk gabah kering panen (GKP) itu angka
7.000 rupiah per kilogram (kg)," tegas Qomar.
Dengan menjadikan hasil panen petani sebagai prioritas untuk
pemenuhan cadangan pangan nasional maka itu sangat baik apalagi jika
pemerintah menyerap dengan harga yang pantas dan wajar. "Ini penting
demi menjaga cadangan pangan pemerintah, menjamin pasar hasil panen
petani, menjaga harga yang menguntungkan di tingkat petani, dan menjadi
tahapan penting untuk mewujudkan kedaulatan pangan yang menjadi amanat
UU Pangan," katanya.
Hal itu akan bisa berjalan dengan baik, kalau harga yang diterima
petani menguntungkan. Jika pemerintah memaksakan dengan harga yang
sudah dipatok tetapi merugikan, tentu petani juga enggan menjual hasil
produksinya ke Bulog yang bisa mengancam cadangan pemerintah.
Di Cirebon, Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, dalam
keterangannya mengatakan mendorong optimalisasi panen raya, untuk
memenuhi stok cadangan pangan pemerintah, sebagai langkah strategis
dalam penyediaan beras dalam negeri. "Panen padi dalam negeri yang mulai
mengalami peningkatan menjadi momentum penguatan stok cadangan pangan
pemerintah," kata Arief.
0 comments:
Post a Comment