KAIRO (KONTAK BANTEN) - Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi, pada Sabtu (6/4), mengatakan negaranya akan melakukan segala upaya untuk menghentikan perang Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, yang dimulai lebih dari setengah tahun lalu.
Pernyataan Presiden Sisi itu disampaikan dalam sebuah pidato pada acara malam Lailatul Qadr, yang jatuh pada Jumat/Sabtu malam, di hadapan beberapa pejabat dan tokoh agama di Pusat Konferensi Internasional Al-Manara, di Kairo timur, menurut pernyataan dari Kantor Kepresidenan Mesir.
Seperti dikutip dari Antara, Presiden Mesir berbicara tentang keutamaan malam yang disebut lebih baik dari seribu bulan dan penuh berkah tersebut serta signifikansinya di kalangan umat Islam dengan makna keagamaan dan spiritualnya yang luar biasa.
Sisi membahas situasi di Palestina, dengan mengatakan, "Saya tidak akan melewatkan kesempatan untuk menegaskan kembali solidaritas kami yang tegas dan teguh terhadap saudara-saudara Palestina kami di Jalur Gaza."
Dia juga menegaskan kembali Mesir akan mengerahkan upaya maksimal dan pantang menyerah untuk mengakhiri permusuhan dan memastikan pengiriman bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan ke Gaza.
"Saya juga menggarisbawahi komitmen Mesir yang tak tergoyahkan untuk berupaya tanpa kenal lelah memastikan hak-hak rakyat Palestina dan pembentukan negara independen mereka di sepanjang perbatasannya yang ditetapkan pada 4 Juni 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai Ibu Kotanya," tambahnya.
Perundingan Baru
Negosiasi dan perundingan baru untuk mengamankan gencatan senjata di Jalur Gaza, setelah sekitar setengah tahun pertempuran antara tentara Israel dan kelompok perlawanan Palestina, akan dilanjutkan di Kairo pada Minggu, menurut laporan media Mesir.
Kabar tersebut dilaporkan oleh lembaga penyiaran swasta Al-Qahera News pada Sabtu, dengan mengutip "sumber tingkat tinggi Mesir" yang tidak disebutkan namanya, sementara belum ada pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh otoritas Mesir pada pukul 13.45 waktu setempat.
Sumber tersebut menambahkan Direktur CIA AS Bill Burns, Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman, serta delegasi Israel juga berpartisipasi dalam perundingan tersebut.
Delegasi senior dari kelompok Hamas yang berbasis di Gaza juga diperkirakan tiba di Kairo pada Minggu atas undangan Mesir guna mendiskusikan perkembangan terkait gencatan senjata di Gaza.
Pada Jumat (5/4), pejabat pemerintah AS mengatakan Presiden Joe Biden baru-baru ini telah mengirim dua surat khusus kepada Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi, dan Emir Qatar, Tamim bin Hamad Al-Thani, terkait dengan percepatan negosiasi gencatan senjata.
Pejabat tersebut mengatakan Biden melalui suratnya meminta Mesir dan Qatar untuk menekan Hamas guna mempercepat negosiasi gencatan senjata. Belum ada komentar langsung dari Kairo atau Doha terkait isu tersebut.
Sementara itu, perwakilan kelompok Hamas, Palestina, akan mengunjungi Kairo, pada Minggu (7/4), guna memenuhi undangan Mesir untuk ambil bagian dalam perundingan baru gencatan senjata.
"Delegasi kepemimpinan Hamas, yang dipimpin oleh (pejabat senior) Khalil al-Hayya, akan bertolak ke Kairo besok, Minggu, atas undangan saudara-saudara di Mesir," demikian pernyataan resmi kelompok tersebut pada Sabtu.
"Hamas menegaskan kembali komitmennya terhadap posisinya yang ditetapkan pada 14 Maret, (dan) tuntutannya untuk mengakhiri perang," lanjut pernyataan tersebut.
0 comments:
Post a Comment