JAKARTA ( KONTAK BANTEN) Penanganan arus mudik Lebaran 2024 secara umum berjalan lancar disertai ada perbaikan-perbaikan dari banyak sisi. Masih terdapat beberapa permasalahan, terutama yang diakibatkan oleh kenaikan jumlah pemudik.
Di sisi lain, masih ada perilaku pemudik yang tidak disiplin, khususnya yang melalui pelabuhan penyeberangan. Masih ditemukan pemudik yang nekat datang ke pelabuhan, padahal belum memiliki tiket. Hal ini tentu sangat disayangkan, sebab dapat menghambat pergerakan lalu lintas di area pelabuhan.
Karena itu, untuk arus balik, pemerintah pun telah Bersiap untuk mengantisipasi berbagai persoalan yang muncul saat arus mudik.
Rapat koordinasi pun segera dilakukan. Bersamaan dengan kunjungan untuk memantau situasi terkini di Kawasan Cikampek, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. Kunjungan ini sekaligus rapat koordinasi kesiapan pelaksanaan operasional arus balik Lebaran 2024. Kegiatan digelar di Kantor Jasa Marga KM 70, Cikampek, Jawa Barat, Kamis (11/4).
Dalam rapat koordinasi tersebut, sejumlah stakeholder seperti Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub, Kepolisian RI, Jasa Marga, Jasa Raharja, dan ASDP memaparkan rencana operasional dan langkah-langkah yang telah disusun guna kelancaran arus balik Lebaran. Diperkirakan puncak arus balik Lebaran 2024 akan terjadi pada Sabtu-Minggu, 13-14 April 2024.
Menhub mengapresiasi semua stakeholder yang sudah berkoordinasi dan berkolaborasi dalam menyukseskan arus mudik Lebaran 2024. Salah satu indikatornya adalah kecepatan waktu tempuh. Menhub memberi contoh, kecepatan rata-rata Jakarta-Semarang pada puncak mudik 2024 adalah sebesar 67,59 km/jam atau meningkat 12,5% dari puncak mudik 2023 (64,14 km/jam) dengan waktu tempuh selama 6 jam 54 menit atau lebih cepat 17,5% dari puncak mudik 2023 (8 jam 12 menit).
“Jadi tidak mungkin itu terjadi tanpa upaya yang dilakukan oleh Polisi dan Jasa Marga serta stakeholder lainnya. Saya menyampaikan apresiasi sekali lagi atas yang telah dilakukan,” ujar Menhub berdasarkan informasi yang diterima Jumat (12/04/2024).
Terkait arus balik Lebaran 2024, Menhub mengungkap bahwa jika melihat dari pengalaman tahun lalu, titik paling krusial adalah di daerah Salatiga sampai ke Semarang. Ini merupakan lokasi pertemuan para pemudik dari arah Jawa Tengah, Yogyakarta, serta Jawa Timur. Karena itu, kata Menhub, seluruh pihak harus mempersiapkan arus balik dengan baik, terutama di periode puncak.
“Untuk baliknya seperti Presiden waktu itu anjurkan, kembalinya lebih awal. Kalau bisa besok atau lusa, Sabtu. Karena Minggu dan Senin pasti ada kenaikan yang besar,” ungkap Menhub.
Menhub juga sempat memaparkan rilis KNKT tentang kendaraan travel tidak resmi yang mengalami kecelakaan di KM 58 beberapa hari lalu. KNKT telah menyimpulkan bahwa pengemudi kendaraan tersebut mengalami keletihan lantaran mondar-mandir Ciamis-Jakarta selama empat hari.
“Kita mengimbau bagi mereka yang akan kembali ke kota asal, cari kendaraan yang fit, dan cari supir yang segar. Lalu pastikan bahwa jumlah (penumpang) dari mobil yang digunakan itu tidak terlalu banyak,” terang Menhub.
Menhub juga meminta truk tiga sumbu atau lebih agar tidak beroperasi selama arus balik Lebaran berlangsung, sebab dapat menghambat pergerakan pemudik, khususnya di Pelabuhan Merak dan Ciwandan.
“Penegakan hukum berkaitan dengan truk tiga sumbu akan dilakukan. Pak Kapolri sudah berjanji untuk melakukan itu. Oleh karenanya, supir, pemilik kendaraan, pemilik barang menahan diri, kan ini tinggal beberapa hari,” pungkasnya.
Sementara itu Menko PMK Muhadjir mengatakan bahwa arus balik Lebaran punya karakteristik yang berbeda dengan arus mudik. Jika arus mudik gerakannya sentrifugal (menyebar), arus balik justru sentripetal alias mengerucut ke salah satu titik, yaitu ibukota dan sekitarnya. Pengelolaan arus balik tentu jauh lebih sulit dibanding saat arus mudik.
“Karena itu nanti mohon kesadarannya para pemudik agar betul-betul mematuhi kedisiplinan agar semua yang akan masuk kembali bekerja di ibukota Jakarta dan sekitarnya itu bisa dilayani dengan baik, baik oleh Korlantas, oleh Kementerian Perhubungan, maupun Kementerian PUPR, dan kementerian-kementerian yang lain,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Korlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan mengatakan, tingkat kecelakaan lalu lintas secara nasional mengalami penurunan sebesar 12 persen dari 1793 kasus menjadi 1581 kasus. Kemudian untuk fatalitas korban meninggal dunia juga turun 0,04 persen, luka berat ada kenaikan 19 persen, dan luka ringan turun sebesar 18 persen, jika dibandingkan masa operasi arus mudik tahun 2023 lalu.
“Kami telah memerintahkan para Dirlantas untuk menangani blackspot atau titik-titik rawan kecelakaan yang ada di sepanjang jalur arus balik,” ucapnya.
Irjen Aan turut memaparkan terkait rekayasa lalu lintas yang akan kembali diterapkan selama arus balik. Rekayasa one way akan diberlakukan dari KM 414 Kalikangkung sampai KM 72 Jakarta-Cikampek, contraflow sampai KM 47, dan ganjil genap dari KM 414-0 di Jakarta-Cikampek.
Selain itu, akan dilakukan pula penindakan terhadap truk 3 sumbu atau lebih yang masih nekat beroperasi selama masa arus balik. “Penindakan akan difokuskan pada kendaraan yang akan menyeberang ke Bakauheni atau sebaliknya, serta yang melewati jalur TransJawa atau arteri Pantura,” katanya.
0 comments:
Post a Comment