JAKARTA ( KONTAK BANTEN) - Soal jatah menteri, Ketua Umum Partai
NasDem Surya Paloh tahu diri. Meski sudah bergabung dalam
koalisi Prabowo Subianto, Paloh mengaku, tak pernah membicarakan atau
meminta jatah menteri. Bos Media Group itu merasa sungkan alias tak enak
hati.
Sepekan setelah mengumumkan partainya bergabung dan mendukung
pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Paloh masih
hati-hati bicara. Apalagi soal urusan jatah menteri.
"Ya kan ada perasaan sungkan-sungkan juga kan," kata Paloh, sambil
terkekeh, saat ditemui di Akademi Bela Negara Partai NasDem, Jakarta
Selatan, Kamis (2/5/2024).
Paloh mengakui, punya hubungan dekat dengan Prabowo. Meski begitu,
sampai saat ini belum ada pembicaraan dengan Prabowo terkait kursi
menteri. Lagipula, kata dia, urusan menteri adalah hak prerogatif
presiden. Ia tak punya otoritas membahas urusan jatah menteri.
"Yang punya otoritas untuk bahas menteri kan kalian tahu," kata Paloh.
Seperti diketahui, NasDem yang pada pilpres lalu mengusung Anies
Baswedan-Muhaimin Iskandar, akhirnya memutuskan mendukung
Prabowo-Gibran.
Pernyataan dukungan itu disampaikan Paloh usai menyambangi kediaman
Prabowo di Kertanegara, Jakarta, 25 April 2024. Paloh menyebut, dukungan
tersebut diberikan karena ingin membantu pemerintahan Prabowo.
Setelah itu, PKB turut menyampaikan dukungan kepada Prabowo-Gibran.
dukungan disampaikan PKB saat Prabowo mengunjungai partai besutan
Muhaimin Iskandar itu.
Dukungan NasDem dan PKB itu membuat koalisi yang dipimpin Prabowo
semakin kuat. Kini, ada enam parpol di parlemen yang mem-backup
pemerintah Prabowo. Empat parpol lain adalah Gerindra, Golkar, Demokrat,
dan PAN.
Di tempat terpisah, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Rahayu
Saraswati mengatakan, Prabowo sudah mulai membahas susunan kabinet
bersama para pimpinan parpol Koalisi Indonesia Maju (KIM).
"Pembicaraan di tingkat pimpinan, pasti ada. Namun, belum ada daftar
resmi yang keluar untuk kabinet," kata Rahayu, usai halal bihalal dengan
relawan TKN Fanta, di Jakarta, Rabu (1/5/2024).
Saras, begitu ia disapa, mengimbau, para pendukung agar bersabar dan
tidak mendahului keputusan Prabowo. Ia juga minta para pendukung
mempercayakan susunan kabinet kepada Prabowo. Menurut dia, penyusunan
kabinet akan kelar pada Oktober nanti.
Mohon masyarakat terutama para pendukung dari Prabowo-Gibran untuk
tidak mendahului daripada pimpinan kita karena daftar tersebut saya
yakin baru akan keluar lebih mendekati Oktober nanti," ujarnya.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani membenarkan, Prabowo
dan Gibran saat ini sedang menyusun kabinet dan mengutak-atik komposisi
susunan menteri yang akan membantu di pemerintahannya nanti. Menteri
yang dipilih akan disesuaikan dengan kebutuhan pemerintahan mereka.
“Sementara di-breakdown. Ini amat bergantung pada program kerja yang akan dijalankan Prabowo-Gibran,” kata Muzani.
Menurut Muzani, Prabowo sebagai presiden terpilih, memiliki hak
prerogatif dalam menentukan siapa saja yang akan menjadi pembantunya
nanti.
Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menyatakan, Prabowo
pasti akan membicarakan urusan jatah menteri dengan NasDem dan PKB. Dia
juga memastikan, pembicaraan soal urusan menteri akan dibicarakan dengan
partai-partai di Koalisi Indonesia Maju (KIM). Jadi, kata dia, tidak
hanya dengan NasDem dan PKB.
"Baik dengan kedua partai maupun dengan partai Koalisi Indonesia Maju
yang sudah terlebih dahulu mengusung Prabowo-Gibran," ucapnya.
Meski demikian, dia memastikan, pembicaraan itu demi keberlanjutan pembangunan dan kemajuan Indonesia.
Ketua Dewan Pakar PAN Drajad Wibowo, Ikut menanggapi terkait jatah kursi
menteri bagi NasDem dan PKB pasca deklarasi untuk bergabung ke KIM. Dia
mengatakan, PAN tidak khawatir jatah kursi menteri untuk PAN
berkurang setelah NasDem dan PKB bergabung.
"Karena semuanya sudah matangkan, sehingga jika NasDem dan PKB masuk,
itu sudah nggak ngambil porsi dari parpol-parpol lain di KIM," kata
Drajad.
Ia menjelaskan, Prabowo sudah memberikan jatah pos kementerian mana
yang bakal diisi oleh kader NasDem dan PKB dalam kabinet Prabowo-Gibran
mendatang. "Memang sudah ada kita siapkan bagi teman-teman yang sudah
masuk," katanya.
Sementara, Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia berharap,
Golkar mendapat jatah jumlah kursi proporsional di dalam kabinet
selanjutnya.
Di tempat terpisah Ketua Majelis Syuro Partai Bulan Bintang (PBB),
Masrur Anhar khawatir, jika kehadiran parpol baru dalam koalisi
pendukung Prabowo dapat menggerus jatah kursi untuk PBB. Padahal, selama
ini partai besutan Yusril Ihza Mahendra itu sudah bekerja keras
menangkan Prabowo-Gibran.
"Mudah-mudahan yang sudah bekerja keras kayak PBB tidak ketinggalan.
Jangan sampai yang berseberangan malah dapat, yang bekerja keras
terlupakan begitu," tukas Masrur.
0 comments:
Post a Comment