![]() |
JAKARTA ( KONTAK BANTEN) Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) mulai mendalami pihak vendor (penyedia barang) diduga terlibat
dalam kasus pengadaan rumah jabatan (rumjab) DPR. Pendalaman dilakukan,
setelah penyidik memeriksa Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR Indra
Iskandar, terkait kasus ini, Rabu (15/5/2024).
"Saksi
hadir dan dikonfirmasi antara kaitan jabatan dan tugas saksi selaku
Sekjen DPR RI. Termasuk dikonfirmasi pula dugaan adanya pihak vendor
yang mendapatkan keuntungan secara melawan hukum dalam pengadaan barang
dan jasa di DPR," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam
keterangannga, Kamis (16/5/2024).
Sementara
itu, Indra Iskandar yang telah menjalani pemeriksaan oleh penyidik KPK
tak mau banyak bicara. Ia hanya berharap, penyidik bisa profesional
dalam menangani kasusnya.
"Sebagai
warga negara yang baik, saya sudah memenuhi panggilan dari penyidik KPK
hari ini. Saya berkeyakinan penyidik KPK akan kerja secara
profesional," kata Indra digedung Merah Putih KPK Jakarta.
Indra
tak mau mengungkapkan substansi materi pemeriksaan dirinya. Indra
memilih awak media menanyakan hasil pemeriksaan ke penyidik langsung.
"Tanyakan
penyidik ya, saya nggak boleh masuk ke pokok perkara ke substansi.
Silahkan tanyakan ke penyidik, intinya sudah saya sampaikan ya,"
katanya.
KPK
diketahui sedang mengusut pengadaan kelengkapan rumah jabatan DPR dengan
nilai proyek sekitar Rp 120 miliar. KPK menduga korupsi ini merugikan
keuangan negara sekitar puluhan miliar rupiah.
Dalam
mengusut kasus ini, KPK telah meminta Ditjen Imigrasi mencegah tujuh
orang ke luar negeri. Berdasarkan informasi, Mereka yang dicegah yakni
Sekjen DPR Indra Iskandar, Kepala Bagian Pengelolaan Rumjab DPR Hiphi
Hidupati,
Kemudian
Dirut PT Daya Indah Dinamika Tanti Nugroho, Direktur PT Dwitunggal
Bangun Persada Juanda Hasurungan Sidabutar. Selanjutnya Direktur
Operasional PT Avantgarde Production Kibun Roni, Project Manager PT
Integra Indocabinet Andrias Catur Prasetya.
Terkait seorang pihak swasta lainnya bernama Edwin Budiman. KPK juga telah menggeledah sejumlah lokasi, termasuk gedung Sekretariat Jenderal DPR di kompleks parlemen, Senayan.
0 comments:
Post a Comment