JAKARTA ( KONTAK BANTEN) Harga Eceran Tertinggi (HET) beras secara resmi naik di pasar
tradisional dan pasar modern per awal Juni 2024 ini. Kenaikan itu tertuang dalam Surat Kepala Badan Pangan Nasional kepada
stakeholder perberasan Nomor 160/TS.02.02/K/5/2024 tertanggal 31 Mei
2024.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi
menjelaskan bahwa kenaikan HET ini berlaku untuk beras medium dan
premium, guna mengatasi fluktuasi harga komoditas pangan global akibat
perubahan iklim.
"Perpanjangan relaksasi HET beras ini
diberlakukan pada hari ini sampai regulasi baru terkait HET dalam bentuk
peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) sebagai perubahan Perbadan
Nomor 7 Tahun 2023 terbit," kata Arief dalam keterangan resmi, dikutip
Senin (3/6).
Adapun sejak HET beras naik di seluruh negeri,
pemerintah telah menetapkan besaran harga eceran beras premium di
kisaran Rp14.900 per kg untuk pulau Jawa, Sumatera, Bali, hingga
Sulawesi.
Sementara untuk pulau Kalimantan pemerintah menetapkan
HET beras premium Rp15.400 per kg, dan Maluku hingga Papua sebesar
Rp15.800 per kg.
Selain itu, untuk beras medium, pemerintah menetapkan HET di kisaran Rp12.500-Rp13.500 per kg.
Menurut
Arief, langkah ini diambil atas arahan langsung dari Presiden Joko
Widodo (Jokowi) yang memerintahkan Bapanas untuk menyesuaikan HET beras
sesuai dengan situasi dan kondisi aktual saat ini.
"Harga eceran
tertinggi itu sulit turun, meskipun produksi panen raya sudah melimpah.
Karena memang biaya agroinput, biaya petani, sewa lahan, pokok, tenaga
kerja, semuanya naik," kata Jokowi beberapa hari lalu.
Dengan
penetapan HET terbaru ini, Bapanas berharap konsumen, Kementerian
Pertanian, Perum Bulog, dan asosiasi pedagang beras dapat
mengimplementasikan kebijakan ini, dengan terus melakukan pengawasan
hingga pemantauan.Bapanas nantinya akan memperketat pengawasan untuk mencegah praktik
penimbunan serta tindakan lain yang berpotensi merugikan masyarakat.
"Kami
mengajak seluruh pihak, baik pelaku usaha, petani, maupun konsumen,
untuk bersama-sama mendukung kebijakan ini. Dengan kerja sama yang baik,
kita dapat memastikan ketersediaan dan keterjangkauan beras bagi
seluruh masyarakat Indonesia," pungkas Arief.
0 comments:
Post a Comment