Tuesday, 23 July 2024

Diskusi Publik Mencegah Kotak Kosong di PILKADA 2024

 

Dalam empat bulan ke depan isu pemilihan kepala daerah (pilkada) di tingkat provinsi dan kabupaten/kota makin menjadi isu paling menarik. Isu yang tidak hanya mengemuka di media-media arus utama, namun juga menghangatkan ruang percakapan media sosial dan percakapan luring sehari-hari.

Beberapa pekan terakhir, pergerakan partai politik di sejumlah daerah makin masif dan menunjukkan gejala desain politik mengukuhkan kekuasaan dengan cara mencegah kemunculan lebih dari satu pasangan calon kepala daerah-calon wakil kepala daerah. Meski demikian, ada juga pasangan calon kepala daerah-calon wakil kepala daerah atau partai politik pendukung yang lebih memilih bertarung dengan pasangan calon/kandidat lain daripada bertarung dengan kotak kosong. Alasannya tak lain karena  prestise, apalagi jika kotak kosong menjadi pemenang.

 Desain politik mencegah kemunculan lebih dari satu pasangan calon kepada daerah-calon wakil kepala daerah harus dipahami sebagai desain dan praksis berpolitik yang tidak sehat, praksis berpolitik yang membunuh demokrasi.

Desain memunculkan kotak kosong dalam pilkada adalah praksis politik despotisme baru yang pelan tapi pasti menghancurkan demokrasi. Dalam konteks pilkada serentak pada akhir 2024, demokrasi akan pelan-pelan mati karena desain dan praksis politik yang memunculkan kotak kosong.

Praksis berpolitik memunculkan kotak kosong menunjukkan ada masalah sangat serius dalam proses pencalonan kepala daerah dan wakil kepala daerah. Ini juga menunjukkan ada masalah serius dalam partisipasi politik.

Partai politik jamak malah mendukung calon kepala daerah yang terkuat—secara finansial dan dukungan politik—daripada menjalankan peran krusial sebagai agen demokrasi dengan memunculkan banyak kandidat kepala daerah

Dalam buku New Despotism (2020), John Keane menyebut pada abad ke-21 muncul modus kekuasaan yang memanipulasi sistem politik dan institusi—termasuk memanipulasi regulasi dan norma-norma politik—demi mempertahankan dan memperlus kekuasaan tanpa melanggar norma-norma demokrasi secara terbuka.

Ini praktik yang sesungguhnya tidak berbeda dengan despotisme lama yang menggunakan cara-cara kekerasan dan represif. Inilah despotisme baru. Memunculkan kotak kosong dalam pilkada adalah bagian dari manipulasi tanpa melanggar norma-norma demokratis.

Kotak kosong menjadi alat menjaga status quo kekuasaan dengan cara memastikan tidak ada pasangan kandidat kepala daerah-wakil kepala daerah pesaing yang serius. Kemunculan kotak kosong di pilkada jelas menurunkan kualitas demokrasi, menurunkan tingkat partisipasi pemilih, dan memperkuat oligarki politik.

Mencegah kotak kosong, dalam konteks poilitik Indonesia saat ini yang memang ”dikuasai” despotisme baru di tingkat nasional, menjadi jalan ”idealis” dan jalan ”sunyi” bagi partai-partai politik. 

Partai politik yang memilih jalan ini layak diapresiasi. Regulasi pilkada harus direvisi untuk memberi kesempatan lebih luas dan inklusif bagi siapa saja berpartisipasi memilih dan dipilih sehingga strategi memunculkan kotak kosong menjadi sulit.

 

 

Share:

0 comments:

Post a Comment

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

DINAS PENDIKAN BANTEN SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL

DINAS PENDIKAN BANTEN SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL

Silakan Klik Kerja sama Publikasi

MOTO KAMI


Cermat Cerdas Tepat Dalam Informasi Menjadi Media Inpendent Berita Tanpa Intervensi

Unsur Pimpinan DPR RI 2024 2029

Ucapan Selamat Pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serang

Ucapan Selamat Pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serang

PT KONTAK MEDIA PERSADA GROUP KLIK

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

BUMN PEDULI BANGSA

BUMN PEDULI BANGSA

Penawaran Kerja Sama

TV KONTAK BANTEN

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI
Media yang kuat butuh rakyat yang terlibat, mengelola kebebasan dengan bertanggung jawab._ Najwa Shihab

SILAKAN PASANG IKLAN KLIK

IBU KOTA NUSANTARA

IBU KOTA NUSANTARA

KONTAK MEDIA GROUP

BACA BERITA BIKIN PAS DI HATI YA DI SINI !!

INFO CPNS DAN PPPK 2025 KLIK

PESAN MAKANAN ENGAK RIBET

MOTO KAMI


BERBUAT BAIK TERHADAP SESAMA SESUNGGUHNYA UNTUK KEBAIKAN DIRI KITA

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

INFO DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) RI

KEMENTRIAN BUMN

KEMENTRIAN BUMN

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

ENERGI KOLOBORASI

ENERGI KOLOBORASI

Bergerak TAK TERBATAS

Bergerak TAK TERBATAS

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

SENYUM ADALAH IBADAH

SENYUM ADALAH IBADAH

SELAMAT DAN SUKSES

SELAMAT DAN SUKSES

Bergerak Tumbuh Bersama

Bergerak Tumbuh Bersama

SELALU BERBUAT UNTUK BANGSA

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Mau Kirim Tulisan Artikel Klik aja

MOTO KAMI


Sekecil APAPUN Yang Anda Perbuat Akan Menjadikan Cermin Kami untuk Maju

BARCODE INFO KERJA KLIK

Silakan Pesan Buku Catatan Kehidupan Ali

Berita Populer

INFO KPK

INFO KEJAKSAAN RI

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BANGKIT LEBIH KUAT

BANGKIT LEBIH KUAT

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

BERGERAK DAN BERGERAK

Seputar Parlemen

INFO KPK JAKARTA

INFO ICW NASIONAL KLIK

Salam Damai Untuk Indonesia

Layanan Kota Tangerang Selatan BPHTB

Kementrian

Susunan Redaksi

Kementrian PU

Support