Pj Sekda Kota Serang Imam Rana Hardiana saat penyuluhan Program Bangga Kencana di Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten, Selasa (29/10/2024). |
KOTA SERANG KONTAK BANTEN Pemerintah Kota (Pemkot) Serang, Banten, mencatat jumlah keluarga berisiko stunting mencapai 18.421 keluarga setelah dilakukan validasi. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Serang Anthon Gunawan, di Serang, Selasa, mengatakan jumlah angka keluarga berisiko stunting di Kota Serang mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2023 mencapai angka 23.711 keluarga.
"Untuk tahun ini setelah dilakukan validasi keluarga risiko
stunting, maka jumlahnya mencapai 18.421 keluarga, dan ini angkanya
menurun jika dibanding dengan tahun sebelumnya," kata Anthon.
Ia mengatakan keluarga berisiko stunting memiliki banyak kriteria,
seperti ibu hamil yang memiliki suami perokok aktif sehingga ibu hamil
menjadi perokok pasif. Selain itu juga usia yang belum mencukupi, namun
sudah menikah. Hal tersebut masuk ke dalam keluarga berisiko stunting.
"Maka jika kita menyelesaikan stunting, tapi keluarga beresiko
stunting cukup tinggi, maka risiko melahirkan stunting baru itu
kemungkinannya akan sangat besar," katanya.
Dengan demikian untuk mengatasi keluarga risiko stunting di Kota
Serang, lanjut dia, Pemkot Serang menggelar penyuluhan Program Bangga
Kencana atau pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana
dengan memberikan pelatihan untuk membuat makanan bergizi.
"Selain itu Pemkot Serang juga menyiapkan bantuan berupa sembako,
yakni berupa beras, telur, dan lainnya, kepada keluarga risiko
stunting," katanya.
Ia mengatakan penyuluhan Program Bangga Kencana ini akan dilakukan
secara rutin ke enam kecamatan yang ada di Kota Serang, dengan
mengumpulkan 50 keluarga berisiko stunting.
"Mudah-mudahan semakin gencarnya kegiatan pencegahan stunting yang
dilakukan Pemkot Serang ini dapat menekan angka risiko stunting bagi
warga di Kota Serang," katanya.
0 comments:
Post a Comment