Thursday, 7 November 2024

Framing dalam Perspektif Psikologi ?

 


 Pemilihan kepala daerah  semakin dekat, puncaknya akan dilaksanakan pada 27 November 2024 dan suhu politik sudah mulai memanas baik dalam kehidupan masyarakat sehari-hari maupun di lini media masa. Para elit politik dan tim sukses semakin gencar menyampaikan argumentasi, alasan-alasan, serta rayuan mautnya mengapa calon presiden yang mereka dukung pantas untuk dipilih, dan ada kalanya juga menyampaikan alasan mengapa calon presiden yang tidak mereka dukung tidak pantas untuk dipilih. Seringkali perdebatan antar pendukung juga terjadi, yang dimaksudkan diantaranya untuk melakukan 

 
framing guna membentuk citra positif terhadap calon presiden pilihannya, maupun citra negatif terhadap calon presiden lainnya. Situasi ini juga dianggap menguntungkan bagi media massa, karena kegiatan lima tahunan ini menyediakan beragam informasi dan isu menarik yang dapat dipublikasikan. Konten berita yang berkaitan dengan calon presiden cenderung lebih diminati masyarakat di masa-masa politik, sehingga dapat meningkatkan tayangan, jumlah klik dan kunjungan. 
 
 Akhirnya, media massa kini semakin aktif dalam melaporkan berita terkait dengan pemilihan umum tahun 2024 yang akan datang seperti kegiatan kampanye capres, survey publik, analisa politik, serta perdebatan para pendukung. Perlu diingat bahwa berita-berita tersebut juga memiliki dampak yang signifikan ketika disajikan kepada publik. Media massa memiliki kekuatan untuk membentuk opini publik, menarik perhatian, mengarahkan pendapat, memengaruhi sikap, dan bahkan mendefinisikan realitas. 
 
 Oleh karena itu, peluang terbuka untuk menggunakan berita-berita tersebut sebagai framing yang dapat mempengaruhi persepsi publik terhadap pilihan calon presiden yang ada. Tidak bisa dipungkiri, bahwa semua elemen mempunyai kepentingan dalam hal ini, bukan hanya para timses capres yang memang sudah jelas afiliasinya, termasuk juga media massa. Seperti yang kita ketahui bersama, beberapa media massa popular adalah kepunyaan dari tokoh-tokoh yang terafiliasi pada capres tertentu. Maka potensi penggunaan media masa tersebut sebagai sarana pemenangan bisa saja dilakukan, dan fenomena framing terjadi.
 
 Meskipun begitu, adakalanya masyarakat umum sudah memiliki framing atau pembingkaian sendiri, dan itu berefek pada sikap dan preferensi mengenai calon presiden yang akan dipilih. Faktor-faktor yang memengaruhi pembentukan sikap dan preferensi ini bisa sangat bervariasi, termasuk ideologi politik, kebijakan yang diusulkan, citra personal calon, pengalaman sebelumnya dan faktor-faktor lainnya. Lalu pertanyaannya, apa yang dimaksud dengan farming? Seperti apa efek framing ini pada masyarakat dalam hal pemilu? Framing adalah upaya sadar untuk membingkai sesuatu (dalam konteks ini capres) secara positif ataupun negatif, yang mempengaruhi persepsi, sikap, serta perilaku. Hal ini terjadi baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Framing atau pembingkaian merupakan fenomena yang menjadi bahan kajian dalam ilmu sosial seperti Psikologi, Sosiologi dan Komunikasi. Bagaimana hal ini bisa terjadi serta pengaruhnya pada manusia adalah hal yang menarik untuk dipelajari. Terdapat penelitian dibidang psikologi yang menarik. Artikel yang tulis Bizer dan kawan-kawan pada tahun 2023 dan 2024  yang dimuat dalam jurnal Political psychology, hasil yang didapatkan mungkin relevan dalam situasi masyarakat Indonesia saat ini. Bayangkan anda harus memilih antara dua capres yang mencalonkan diri, yakni X dan Y. Anggaplah anda mengetahui bahwa kualifikasi calon presiden X memadai untuk posisi tersebut, sementara calon presiden Y sangat kurang memadai. Dalam situasi ini, tentu saja anda akan lebih memilih X. Tetapi apakah preferensi anda terhadap X karena anda mendukung X? Ataukah anda lebih memilih X karena anda menolak Y? Dalam kedua skenario tersebut, preferensi tetap sama (X lebih baik dari Y); namun, kerangka preferensinya berbeda. Secara khusus, penelitian ini berfokus pada fenomena psikologis yang disebut pembingkaian valensi (valence-framing), yang melibatkan cara orang melihat preferensi mereka terkait dengan mendukung pilihan yang diinginkan (contohnya, X) atau menolak pilihan yang tidak diinginkan (contohnya, Y). Dalam penelitian ini terdapat 2 kelompok yang memilih kandidat X namun alasannya berbeda, kelompok pertama memilih karena mendukung X (pro-X) kelompok lainnya memilih kandidat X karena menolak kandidat Y (kontra-Y). Kemudian peneliti tertarik untuk memahami bagaimana perbedaan dalam kerangka valensi dapat mempengaruhi respons individu terhadap serangan informasi tentang kandidat pilihannya. Sebagai contoh, jika diberi tahu bahwa kandidat X pernah melakukan korupsi, apakah pemilih yang mendukung X atau yang tidak mendukung Y akan lebih cenderung menolak informasi negatif tersebut? Ternyata, peserta yang Kontra-Y akan lebih menolak.
 
 Dalam fenomena yang disebut sebagai efek pembingkaian valensi (valence-framing effect), preferensi yang dibingkai dalam bentuk oposisi (menentang kandidat yang lainnya) cenderung memiliki kekuatan yang lebih besar. Dengan kata lain, individu yang memiliki preferensi berbasis oposisi tidak hanya lebih mungkin menolak pesan persuasif yang menyerang kandidat pilihan mereka, tetapi mereka juga lebih condong untuk memilih kandidat yang mereka sukai. bahkan kelompok kontra Y lebih bersedia untuk menjadi sukarelawan dalam kampanye, menyumbangkan uang, dan berniat untuk memilih kandidat X dibanding dengan kelompok yang pro-X. Temuan selanjutnya menunjukkan implikasi bahwa Masyarakat menjadi lebih yakin ketika dibujuk untuk menganggap preferensi pemilu mereka sebagai oposisi dibandingkan dukungan, dan peningkatan kepastian ini bertanggung jawab atas fakta bahwa membingkai sikap secara negatif akan menghasilkan niat perilaku yang lebih konsisten dengan sikap. Pada akhirnya, apakah preferensi dalam pemilu capres yang akan datang lebih ditentukan oleh dukungan terhadap kandidat pilihan anda? atau penolakan terhadap kandidat yang bukan pilihan anda? Bagaimana hal ini dapat mempengaruhi respons anda terhadap berita negatif tentang kandidat pilihan anda? Dan bagaimana hal ini dapat memengaruhi motivasi anda untuk turun dan memberikan suara maupun terlibat dalam euphoria 5 tahunan ini? Mungkin semua ini dipengaruhi oleh perbedaan sederhana dalam fenomena framing.

Rahmad Muliadi (Mahasiswa S2 Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran)
Share:

0 comments:

Post a Comment

DPRD Provinsi Banten Selamat Idul Adha 1446 H

DPRD Provinsi Banten Selamat Idul Adha 1446 H

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

DINAS PENDIKAN BANTEN SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL

DINAS PENDIKAN BANTEN SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL

Silakan Klik Kerja sama Publikasi

MOTO KAMI


Cermat Cerdas Tepat Dalam Informasi Menjadi Media Inpendent Berita Tanpa Intervensi

Unsur Pimpinan DPR RI 2024 2029

SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA 2025

SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA 2025

PT KONTAK MEDIA PERSADA GROUP KLIK

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

BUMN PEDULI BANGSA

BUMN PEDULI BANGSA

Penawaran Kerja Sama

TV KONTAK BANTEN

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI
Media yang kuat butuh rakyat yang terlibat, mengelola kebebasan dengan bertanggung jawab._ Najwa Shihab

SILAKAN PASANG IKLAN KLIK

IBU KOTA NUSANTARA

IBU KOTA NUSANTARA

KONTAK MEDIA GROUP

BACA BERITA BIKIN PAS DI HATI YA DI SINI !!

INFO CPNS DAN PPPK 2025 KLIK

PESAN MAKANAN ENGAK RIBET

MOTO KAMI


BERBUAT BAIK TERHADAP SESAMA SESUNGGUHNYA UNTUK KEBAIKAN DIRI KITA

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

INFO DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) RI

KEMENTRIAN BUMN

KEMENTRIAN BUMN

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

ENERGI KOLOBORASI

ENERGI KOLOBORASI

Bergerak TAK TERBATAS

Bergerak TAK TERBATAS

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

SENYUM ADALAH IBADAH

SENYUM ADALAH IBADAH

SELAMAT DAN SUKSES

SELAMAT DAN SUKSES

Bergerak Tumbuh Bersama

Bergerak Tumbuh Bersama

SELALU BERBUAT UNTUK BANGSA

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Mau Kirim Tulisan Artikel Klik aja

MOTO KAMI


Sekecil APAPUN Yang Anda Perbuat Akan Menjadikan Cermin Kami untuk Maju

BARCODE INFO KERJA KLIK

Silakan Pesan Buku Catatan Kehidupan Ali

Berita Populer

INFO KPK

INFO KEJAKSAAN RI

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BANGKIT LEBIH KUAT

BANGKIT LEBIH KUAT

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

BERGERAK DAN BERGERAK

Seputar Parlemen

INFO KPK JAKARTA

INFO ICW NASIONAL KLIK

Salam Damai Untuk Indonesia

Layanan Kota Tangerang Selatan BPHTB

Kementrian

Susunan Redaksi

Kementrian PU

Support