etugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak meninjau lokasi pergerakan tanah di Desa Cidikit Kecamatan Bayah. |
LEBAK KONTAK BANTEN Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten memperpanjang masa tanggap
darurat bencana alam banjir, longsor dan pergerakan tanah hingga 30
Desember 2024, karena cuaca ekstrem masih terjadi yang ditandai hujan
lebat disertai angin kencang dan petir.
"Kita sebelumnya telah menetapkan tanggap darurat selama dua pekan
mulai tanggal 2 sampai 15 Januari 2025 menyusul bencana alam," kata
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten
Lebak Febby Rizky Pratama di Lebak, Minggu.
Masyarakat Kabupaten Lebak yang terdampak bencana banjir,
pergerakan tanah dan longsor mulai Senin (2/12) sampai Minggu (8/12)
tercatat 7.580 jiwa dari 1.909 Kepala Keluarga (KK) tersebar di 66 desa
dan satu kelurahan.
Selain itu juga tercatat 2.247 rumah terdampak banjir, longsor dan
pergerakan tanah dan 45 rumah rusak berat, tiga rumah rusak sedang dan
158 rumah rusak ringan juga 10 fasilitas sosial dan dua fasilitas umum
serta 253 hektare sawah terancam puso atau gagal panen.
Bencana alam itu juga menyebabkan lima orang dilaporkan meninggal dunia dan satu luka-luka.
Sedangkan, saat ini warga yang masih tinggal di pengungsian di
gedung SMPN 8 setempat akibat pergerakan tanah di Desa Cidikit Kecamatan
Bayah 67 KK dengan 180 jiwa.
Untuk Desa Panyaungan Kecamatan Cihara terdapat pengungsi di tenda
24 KK dengan 81 jiwa dan pergerakan tanah di Desa Neglasari Kecamatan
Cibeber puluhan KK mengungsi di rumah kerabat.
Bencana alam tersebut terjadi di 19 kecamatan antara lain Kecamatan
Sajira, Cipanas, Cimarga, Leuwidamar, Rangkasbitung, Cibadak, Cijaku,
Gunungkencana, Banjarsari, Cigemblong, Wanasalam, Cihara, Panggarangan,
Cibeber, Bayah, Kalanganyar, Maja, Sobang dan Cilograng.
Karena itu, pihaknya minta masyarakat khususnya yang tinggal di
daerah rawan bencana alam agar waspada dan siap siaga, sebab khawatir
terjadi bencana susulan.
Selama ini, ujar dia, wilayah Kabupaten Lebak masuk kategori
langganan bencana alam mulai banjir, longsor, pergerakan tanah hingga
tsunami, karena topografi alamnya pegunungan, perbukitan, aliran sungai
dan pesisir pantai.
"Kami berharap masyarakat memiliki kesadaran untuk mencegah bencana
alam agar tidak menimbulkan korban jiwa," katanya menjelaskan.
Menurut dia, pihaknya mewaspadai kemungkinan adanya bencana susulan
mengingat menurut prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
Geofisika wilayah Lebak berpotensi menghadapi hujan dengan intensitas
ringan hingga lebat hingga 14 hari ke depan.
BPBD juga menyiagakan bantuan dan perlengkapan penanganan bencana
seperti pelampung, perahu karet, tenda, kendaraan dapur umum, ambulans,
dan kendaraan operasional supaya bisa cepat bertindak jika sewaktu-waktu
terjadi banjir dan tanah longsor.
"Selama masa tanggap darurat kami terus siaga untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat yang terdampak bencana alam," kata Febby.
0 comments:
Post a Comment