BANTEN KONTAK BANTEN Ratusan massa dari organisasi
kemasyarakatan Laskar Merah Putih (LMP) Provinsi Banten melakukan aksi
unjuk rasa menolak Proyek Strategis Nasional Pantai Indah Kapuk 2 (PSN
PIK2) di halaman Gedung DPRD Banten, Kawasan KP3B Sukajaya Curug, Kota
Serang, Banten, pada Selasa (31/12/2024).
Menurut Ketua Markas Daerah LMP
Banten, Wawan Susanto, aksi penolakan PSN PIK2 ini digelar oleh LMP
Banten untuk merespons keresahan masyarakat pesisir utara Banten yang
banyak memberikan informasi terkait berbagai dampak negatif yang
ditimbulkan oleh adanya proyek PSN PIK2.
Beberapa dampak yang dikeluhkan
antara lain dugaan perampasan tanah warga, pembelian paksa tanah warga
dengan harga di bawah standar, tertutupnya jalur nelayan tradisional,
serta hilangnya simbol-simbol Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
bergantinya dengan simbol dan kultur budaya asing.
Bahkan, ada dampak langsung yang
dirasakan oleh warga, yaitu seringnya kecelakaan yang telah merenggut
puluhan nyawa warga Tangerang akibat hilir mudiknya kendaraan bertonase
besar pengangkut tanah urug.
“Aksi kami dari LMP Banten merupakan
respons atas informasi berbagai dampak negatif yang ditimbulkan oleh
keberadaan proyek PSN PIK2. Mulai dari dugaan perampasan tanah warga,
tertutupnya jalur untuk nelayan, hilangnya simbol negara kita yang
digantikan dengan simbol budaya negara asing di kawasan pembangunan PSN
PIK2 tersebut. Yang lebih menyedihkan adalah seringnya kecelakaan lalu
lintas yang menyebabkan puluhan korban meninggal dunia,” papar Wawan.
Ditambahkan Wawan, secara
administrasi, proyek pembangunan PIK2 sebenarnya tidak layak untuk
dijadikan PSN. Hal ini karena banyak bertabrakan dengan aturan yang ada,
seperti belum adanya Rencana Detail Tata Ruang (RDTR).
“Bahkan, berdasarkan informasi dari
Menteri Agraria, dari 1.750 hektare lahan PIK2, 1.500 hektare di
antaranya adalah kawasan hutan lindung yang terlarang untuk pembangunan
pemukiman,” ungkapnya.
Sementara itu, H. Muhsinin, Anggota
DPRD Banten dari Fraksi Golkar yang datang menemui peserta aksi,
mengakui memiliki aspirasi yang sama dengan LMP. Dirinya sangat setuju
dan mendukung penolakan yang disuarakan oleh Ormas Laskar Merah Putih
terhadap proyek PSN PIK2 ini.
“Untuk apa pelaksanaan pembangunan
PSN PIK2 jika lebih banyak mudaratnya bagi masyarakat Banten? Jadi, apa
yang disuarakan oleh Ormas LMP saya sangat setuju, sehingga sebaiknya
proyek tersebut dibatalkan atau dicabut status PSN-nya,” tegasnya.
Hadir dalam aksi unjuk rasa
tersebut para pimpinan Ormas LMP, dari jajaran Markas Daerah mendampingi
Ketua Mada Wawan Susanto, seperti Ketua Harian Adung Lee, Wakil Ketua
Ali Sumarna, Sekretaris Markas Daerah Agus Wilis, Ketua Markas Cabang
LMP Kabupaten Serang Muhayat, Ketua Kota Cilegon Ahmad Rosyidin, Ketua
LMP Lebak Iyan Kusyandi, dan Ketua Kota Tangerang Mu’jijat. Mereka
bergiliran berorasi hingga aksi selesai.
0 comments:
Post a Comment