Salah satu sikap terpuji dalam Islam adalah empati Sikap ini perlu ditanamkan sejak kecil.
Dikutip
dari buku Kepemimpinan Empati Menurut Al Quran empati adalah upaya untuk mengerti orang secara mendalam, baik dari
segi emosional maupun intelektual. Seseorang akan menggunakan hati,
mata, dan pikirannya untuk mendengar secara objektif.
Sifat empati
merupakan kemampuan seseorang untuk menyadari perasaan, kepentingan,
kehendak, masalah, atau kesusahan yang dirasakan orang lain. Singkatnya,
empati adalah ikut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain.
Dalam Islam, konsep empati berkaitan dengan tasamuh, toleransi, atau
tenggang rasa. Empati merupakan sikap terpuji yang sepatutnya dimiliki
oleh setiap orang. Di antara sikap yang dapat menumbuhkan empati adalah
saling tolong-menolong atau bekerjasama dalam hal kebaikan.
Allah SWT berfirman dalam surat Al Maidah ayat 2 sebagai berikut,
وَتَعَاوَنُوا۟
عَلَى ٱلْبِرِّ وَٱلتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْإِثْمِ
وَٱلْعُدْوَٰنِ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ
ٱلْعِقَابِ...
Artinya: "...Dan tolong-menolonglah kamu dalam
(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam
berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah,
sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya." (QS. Al Maidah: 2).
Sikap emapti
ini juga menjadi salah satu ajaran Rasulullah SAW. Disebutkan dalam
sebuah hadits riwayat Bukhari dan Muslim sebagai berikut:
"Perumpamaan
orang yang beriman dalam hal saling mencintai, mengasihi dan menyayangi
bagaikan satu tubuh. Apabila salah satu anggota tubuhnya sakit, maka
seluruh tubuhnya juga akan merasakan sakit dengan tidak bisa tidur dan
demam." (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam riwayatnya yang lain, Imam
Bukhari menyebutkan, perumpamaan seorang muslim dengan muslim lainnya
seperti satu bangunan yang saling menguatkan. Hadits ini bersumber dari
Abu Musa ra.
عَنْ أَبِيْ مُوْسَى رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ
رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ آِلهِ وَ سَلَّمَ : اَلْمُؤْمِنُ
لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا
'an abii Muusa RA. Qaala : Qaala rasuulullah saw. (Al Mukminu lilmukmini kalbunyaani yasyuddu ba'dhuhu ba'dhon.
Artinya:
"Dari Abu Musa ra, Rasulullah SAW bersabda "Seorang mukmin dengan
mukmin lainnya seperti satu bangunan yang satu sama lain saling
menguatkan." (HR. Bukhari).
Manfaat dan Hikmah Empati
Islam
mengajarkan para pemeluknya untuk membantu sesamanya yang sedang
tertimpa musibah. Bantuan ini akan meringankan beban orang dalam situasi
sulit tersebut. Salah satu cerminan sifat empati disebutkan dalam Al
Quran surat An-Nisa ayat 8 sebagai berikut:
وَإِذَا حَضَرَ
ٱلْقِسْمَةَ أُو۟لُوا۟ ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينُ
فَٱرْزُقُوهُم مِّنْهُ وَقُولُوا۟ لَهُمْ قَوْلًا مَّعْرُوفًا
Artinya:
"Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir kerabat, anak yatim dan orang
miskin, maka berilah mereka dari harta itu (sekadarnya) dan ucapkanlah
kepada mereka perkataan yang baik." (QS. An-Nisa: 8).
Dikutip dari
buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMP/MTs kelas VII
yang disusun oleh Tim Duta Madani, berikut hikmah empati dalam kehidupan
sehari-hari:
1. Memiliki kepekaan dan cepat menangkap isi perasaan dan pikiran orang lain.
2. Memberikan bantuan yang dibutuhkan orang lain.
3. Memberikan masukan-masukan positif dan membangun semangat orang lain.
4. Mengambil manfaat dari perbedaan, bukan menciptakan konflik dari perbedaan.
5. Menjadi solusi bagi masalah yang terjadi.
6. Menimbulkan sikap tenggang rasa antar sesama manusia.
7. Menciptakan kehidupan bermasyarakat yang rukun dan damai.
Sahabat hikmah empatiuga menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam menciptakan hubungan
yang baik antar sesama manusia (muamalah hablum minannas). Sudahkah
kalian berempati kepada sesama?
0 comments:
Post a Comment