PANDEGLANG KONTAK BANTEN – Banjir yang melanda wilayah Kabupaten Pandeglang, belum usai. Bahkan, Desa Idaman, Kecamaatan Patia, terisolir selama sehari semalam akibat bencana banjir.
Informasi yang berhasil didapat, di Kecamatan Cisata ada 160 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak, tersebar di Desa Kumbang Kondang, Kampung Pasir Koer sebanyak 70 KK, Desa Cisereh, Kampung Cilempang 50 KK, dan Desa Cibarani Kampung Cibarani 40 KK.
Di Kecamatan Angsana, ada zebanyak 420 KK terdampak banjir, terdebar di Desa Cikayas, Kampung Cikayas 164 KK, Desa Angsana, Kampung Manjul 9 KK, Kampung Bonghas 26 KK, Kampung Kaalapadua 40 KK, Kampung Taraju 35 KK, Kampung Taraju kebon 50 KK, Kampung Babakan karet 35 KK.
Selanjutnya, di Desa Padaherang, Kampug Kaweni 11 KK, Desa Padamulya, Kampung Carodok 9 KK, Desa Sumurlaban, Kampung Cikapas 8 KK, Kampung Cibodas 23 KK, dan Desa Cipinang, Kampung Cipinang 10 KK.
Sedangkan di Kecamatan Sukaresmi, banjir melanda Desa Pasirkadu Kampung Pasirhuni, Kampung Sawah, Kampung Sukajadi, Desa Kubangkampil, Kampung Simpang, Kampung Langkap, di Desa Sukaresmi, Kampung Daklan, Desa Karyasari, Kampung Pasirmuruy, Desa Sidamukti, Kampung Terusan, dan Desa Perdana, Kampung Kubu dengan total 160 KK.
Di Kecamatan Pagelaran, banjir melanda Desa Bulagor, Kampung Pamatang, Kampung Kadu Pandak, dan Kampung Muntur dengan total 474 KK
Sementara di Kecamatan Munjul, banjir melanda Desa Cibitung, Kampung Cibitung Hilir, Kampung Cibitung Masjid, Kampung Sabrang, Kampung Babakan Kenteng, Kampung Tanjung Kembang, Kampung Babakan Baru, Kampung Tanjung Kembang, dan Kampung Putat Jaya, dengan total 784 KK terdampak.
Selanjutnya di Kecamatan Panimbang banjir melanda Desa Panimbangjaya di Kampung Saungjangkung, Tanjung Baru, Mekarjaya, Huni Masjid, dan Kampung Huni Pangkalan dengan total 490 KK. Banjir juga melanda Kecamatan Sobang dan Patia. Secara keseluruhan, ada 2.488 KK yang terkena dampak banjir di Kabupaten Pandeglang.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBDPK) Kabupaten Pandeglang, Nana Mulyana mengatakan, satu desa di Kecamatan Patia terisolasi selama satu hari satu malam, karena akses jalan menuju lokasi tersebut tertutup genangan air.
“Desa Idaman terisolir sejak kemarin sampai siang ini, meskipun airnya mulai surut. Untuk sampai kelokasi, kita menggunakan jalur sungai, karena kendaraan tidak bisa masuk ke sana,” katanya, Selasa (27/5/2025).
Nana mengatakan, pihaknya membawa delapan personel dan lima perahu karet untuk membantu warga yang tinggal di Desa Idaman. Selain itu, pihaknya juga membawa bantuan sembako bagi masyarakat yang terkena dampal banjir tersebut.
“Kita turunkan lima perahu karet dan bantuan sembako kepada masyarakat. Tetapi saat ini airnya sudah mulai surut, meskipun akses masyarakat masih belum pulih, karena air masih menggenangi ruas jalan di Idaman,” katanya.
Nana menyampaikan, untum status atau perkembangan banjir di kecamatan lain sudah mulai surut dan masyarakat mulai kembali beraktvitas. Meskipun, belum sepenuhnya pulih karena air masih merendam lokasi-lokasi itu.
“Untuk diwilayah lain sudah mulai surut, tinggal di Desa Idaman saja ini. Mudah-mudahan saja tidak kembali turun hujan, karena aktivitas masyarakat muli terganggu akibat banjir,” ujarnya.
Kepala Desa (Kades) Idaman, Kecamatan Patia, Ilman mengakui, akses menuju wilayahnya sempat terisolir. Hampir separuh warganya terkena banjir dan tidak bisa melalukan aktivitas dengan normal.
“Lahan pertanian sekita 45 hektare yang terkena banjir. Kekudian ada 370 KK yang terendam dan tergenang, dari 600 KK lebih. Saat ini masyarakat membutuhkan bantuan sembako dan obat-obatan,” imbuhnya. (
0 comments:
Post a Comment