SERANG KONTAK BANTEN – Wakil Gubernur (Wagub):Banten Ahmad Dimyati Natakusumah, mendukung penuh pemberantasan atau sikat habis seluruh aksi premanisme di Provinsi Banten. Karena, selain mengganggu ketertiban masyarakat, aksi premanisme juga dapat mengganggu iklim investasi di Provinsi Banten.
Bagi Dimyati, seluruh aksi premanisme di Banten merupakan musuhnya. Ia mengapresiasi kinerja jajaran personel Polda Banten, yang sudah bertindak cepat menyikapi premanisme investasi di Provinsi Banten tersebut.
“Bagus itu. Saya sudah apresiasi Dirreskrimum (Dirreskrimum Polda Banten Kombes Pol Dian Setyawan-red) Pak Dian, kerja bagus,” kata Dimyati, Minggu (18/5/2025).
Dimyati mengatakan, saat ini bukan waktunya lagi semua orang bisa melakukan sesuatu seenaknya seperti preman. Semua orang harus berpikir ke depan, bagaimana nanti dampaknya bukan melakukan tindakan spontanitas tanpa memikirkan dampak dari tindakan tersebut.
“Saya imbau kepada semuanya, jangan melakukan aksi premanisme. Kalau mau melangkah, jangan kumaha eungke (bagaimana nanti-red) tapi eungke kumaha (nanti bagaimana-red). Nah yang mereka lakukan itu, kumaha eungke. Maen sikat saja. Maen ancam saja,” ujarnya.
Padahal tambahnya, ketika masalah ini sudah masuk ranah hukum dan mereka dipanggil aparat penegak hukum, mereka sendiri yang akan repot. Mereka akan habis waktu untuk pemeriksaan, menyewa pengacara, menjalani persidangan di pengadilan, dan sebagainya.
“Nggak taunya, sekarang nangis kan. Kalau sudah menjadi tersangka, kan keluarganya kasihan. Terus yang bersangkutan juga pasti waktunya habis, tambah menyewa misalnya lawyer dan lain sebagainya. Usaha juga jadi tidak dipercaya. Kasihan kan,” ujar mantan Bupati Pandeglang ini.
Untuk itu, Dimyati meminta pengusaha lain agar selektif dalam berkawan, dan tidak terprovokasi ajakan pengusaha lain yang bisa melanggar aturan. Jangan sampai, tindakan mereka merusak citra Banten yang sudah baik selama ini.
“Maka jangan dengerin kalau ada hasutan, ada suruhan. Misalnya, siapa ini otak pelakunya. Jangan mau merusak citra, nama baik, Banten,” pungkasnya.
Dimyati juga menyampaikan, kekhawatirannya akibat dari ulah beberapa oknum yang diduga merupakan pengusaha di Kota Cilegon itu, yang merusak citra Banten khususnya dan citra Indonesia secara umum bahkan di tingkat internasional, karena berita ini sudah menjadi konsumsi media internasional.
Dia khawatir efek buruk dari pemberitaan ini akan memberikan image yang negatif, terhadap investasi di Provinsi Banten.
Akhirnya, dampak buruk yang bisa terjadi adalah para investor malas atau ragu-ragu ketika ingin menanamkan investasinya di Provinsi Banten. Untuk itu dia mengajak semua pihak, untuk menjaga investasi yang selama ini sudah baik di Provinsi Banten jangan sampai malah dirusak dengan tidak bertanggung jawab.
“Apalagi ini sudah ditayangkan di tingkat internasional. Orang mau investasi, jadi ditunda. Orang mau investasi jadi mikir dua kali. Ini kan sudah problem,” tuturnya.
Dimyati mengaku, sebelumnya sudah mengimbau kepada semua pihak agar jangan membuat ulah dan menciptakan iklim investasi di Provinsi Banten menjadi buruk. Karena itu ketika tidak ada yang mengindahkan imbauannya, dia akan bersikap tegas terhadap pihak-pihak yang mengganggu investasi di Provinsi Banten
“Saya sebelumnya mengajak semua (untuk tidak memperkeruh dunia investasi di Banten-red), eh tiba-tiba ada yang melakukan seperti itu. Nah itu yang saya agak geram, dan saya udah minta berarti ini orang melakukan penghinaan melakukan apa melawan saya gitu. Saya lawan lah. Saya sikat lah,” terangnya.
Dimyati mengungkapkan, tidak boleh ada pihak yang mengganggu iklim investasi di Provinsi Banten, terutama ketika dia memimpin Provinsi Banten. Sebab siapa pun yang mengganggu iklim investasi Provinsi Banten, maka akan dia sikat.
“Saya sampaikan sekali lagi, enggak boleh ada yang mengganggu-ganggu di Banten ini, selama kami memimpin,” tegasnya.
“Saya sudah bilang, sikat orang-orang yang mengganggu investasi. Pokoknya sikat, orang-orang yang mengganggu keamanan ketertiban masyarakat. Yang membuat onar dan mengganggu orang berinvestasi itu musuh saya. Musuh saya,” sambung Dimyati.
0 comments:
Post a Comment