JAKARTA KONTAK BANTEN Sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Lahir Pancasila dan
komitmen untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada generasi muda,
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bersama Pemerintah Kota
Balikpapan menggelar Pembinaan Ideologi Pancasila bagi Pelajar di
Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC) Dome, Kalimantan Timur,
Rabu, 4 Juni 2025. Acara yang bertajuk ‘Pembumian Nilai-Nilai Pancasila bagi Generasi Muda
sebagai Dasar dan Pondasi Membangun Bangsa Indonesia Demi Mewujudkan
Indonesia Raya’ ini menjadi momentum penting untuk memperkuat karakter
pelajar melalui pemahaman yang utuh terhadap nilai-nilai Pancasila
sebagai panduan hidup berbangsa dan bernegara.
“Sumpah Pemuda, Indonesia Raya, Pancasila, dan Proklamasi adalah empat mukjizat politik yang tak ditemukan di bangsa manapun,” ujar Yudian.
Ia menyoroti betapa bangsa Indonesia berhasil memproklamasikan kemerdekaannya hanya dalam waktu 50 detik, tanpa teknologi militer, namun mampu menyatukan lebih dari 57 wilayah dalam satu negara Indonesia.
Yudian juga mengajak pelajar untuk bangga dengan kekayaan Indonesia.
“Kalau Nabi Musa punya 12 mata air, Kalimantan punya ratusan. Sungainya lebih besar dari Sungai Nil. Bangsa ini dikasihi Tuhan. Kita adalah bangsa pewaris kekayaan agraris dan maritim yang luar biasa,” jelasnya.
Lebih jauh, ia menyampaikan bahwa siapa pun yang lahir di Indonesia adalah calon presiden.
“Pancasila dan UUD 1945 memberikan jaminan konstitusional atas kebebasan bermimpi dan berjuang. Tak peduli dari mana kamu berasal, semua punya kesempatan yang sama,” ungkapnya.
Wakil Wali Kota Balikpapan, Dr. Ir. H. Bagus Susetyo, M.M., menekankan bahwa membumikan Pancasila adalah tanggung jawab bersama semua elemen bangsa, terutama generasi muda.
“Menyongsong 100 tahun Indonesia Merdeka, kita butuh anak-anak muda yang bukan cuma hafal Pancasila, tapi menjalankannya,” tegasnya.
“Ketika nilai-nilai Pancasila benar-benar hidup dalam keseharian pelajar, Indonesia Raya bukan lagi sekadar cita-cita, melainkan kenyataan yang sedang dibangun,” tambahnya.
Sebagai kota yang menjadi pintu gerbang Ibu Kota Nusantara (IKN), Balikpapan diharapkan menjadi contoh. “Pancasila harus tercermin dalam pergaulan, cara belajar, cara bicara, dan cara menghargai perbedaan. Inilah yang akan menjadikan Balikpapan sebagai kota global yang berjiwa Pancasila”, ungkap Bagus.
Melengkapi pesan-pesan kebangsaan, Deputi Bidang Hubungan Antarlembaga, Sosialisasi dan Jaringan BPIP, Ir. Prakoso, M.M., mengajak peserta untuk menghayati makna lagu Indonesia Raya lebih dalam.“Stanza pertama bicara tentang persatuan, kedua tentang kesejahteraan, dan ketiga tentang negara yang abadi. Itu bukan sekadar lirik, itu visi kita sebagai bangsa,” ungkapnya
0 comments:
Post a Comment