BALI KONTAK BANTEN Bali diterjang bencana banjir bandang dan longsor akibat hujan deras sejak Selasa (9/9/2025) hingga Rabu (10/9/2025).
Sedikitnya 9 orang meninggal dunia, termasuk ibu hamil, sementara ratusan warga terpaksa mengungsi dari rumah mereka.
Peristiwa memilukan ini melanda sejumlah wilayah, mulai dari Denpasar, Badung, Tabanan, hingga Jembrana.
Tim gabungan dari Basarnas, BPBD, TNI, Polri, dan relawan masih berjibaku mengevakuasi korban serta mencari warga yang hilang terseret arus banjir.
Korban Jiwa Mulai dari Hanyut, Tertimpa Runtuhan, hingga Tersengat Listrik
Badung & Denpasar: Sejumlah jasad ditemukan hanyut di bendungan dan sungai. Di kawasan pertokoan Kumbasari, bangunan roboh menimpa pedagang dan pengunjung, menewaskan 4 orang.
Jembrana: Seorang ibu hamil muda, Nita Kumalasari (23), meninggal terseret banjir saat berboncengan motor dengan suaminya. Korban lain, I Komang Oka Sudiastawa (38), tewas tersengat listrik di depan rumahnya yang terendam banjir.
Total: 9 korban meninggal dunia, beberapa masih dalam pencarian.
Ratusan Warga Mengungsi, BNPB Ingatkan Cuaca Ekstrem
Menurut
data BNPB, sebanyak 103 kepala keluarga (200 jiwa) terdampak banjir di
Jembrana, sementara 85 warga mengungsi di beberapa pos darurat.
Di Klungkung, 104 KK (432 jiwa) juga dilaporkan terdampak.
BMKG memperingatkan hujan deras disertai angin kencang masih berpotensi terjadi di wilayah Bali hingga malam hari, termasuk di Tabanan, Badung, Gianyar, Klungkung, Bangli, Karangasem, Buleleng, dan Denpasar.
BNPB mengimbau warga tetap waspada terhadap banjir bandang, tanah longsor, hingga kabel listrik putus saat banjir.
Banjir Terparah dalam Beberapa Tahun Terakhir
Banjir besar kali ini disebut sebagai yang terparah dalam beberapa tahun terakhir di Bali. Selain menelan korban jiwa, kerugian material diperkirakan mencapai miliaran rupiah, terutama di pusat perdagangan Denpasar. ***
0 comments:
Post a Comment