CILEGON KONTAK BANTEN Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon menargetkan perbaikan 2.000 rumah tidak layak huni (rutilahu) dalam periode empat tahun.
Program tersebut akan digerakkan melalui alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta dukungan program tanggung jawab sosial (CSR) dari industri maupun perbankan.
Wali Kota Cilegon, Robinsar, menyampaikan hasil pendataan menunjukkan terdapat sekitar 2.100 rumah yang masuk kategori rutilahu.
“Jumlah itu menjadi fokus utama kami agar masyarakat bisa mendapatkan hunian yang lebih layak dan nyaman,” ujarnya, Rabu (27/8).
Ia menuturkan, skema pembiayaan akan mengandalkan APBD sebesar Rp5 miliar per tahun dengan estimasi Rp30 juta untuk setiap unit rumah, ditambah dorongan CSR dari sektor industri.
“Dari APBD bisa tercapai 160 rumah per tahun. Sisanya kami dorong industri agar berpartisipasi langsung, karena CSR wajib,” jelasnya.
Lebih lanjut, Robinsar menargetkan sekitar 500 rumah dapat diperbaiki setiap tahun.
“Untuk 2025, anggarannya Rp1,5 miliar untuk 30 rumah. Mulai 2026, program akan ditingkatkan menjadi 500 rumah per tahun melalui kombinasi APBD dan CSR,” ungkapnya.
Menurutnya, perhatian terhadap rutilahu merupakan tanggung jawab pemerintah daerah karena masih banyak warga yang tinggal di tempat tidak layak.
0 comments:
Post a Comment