![]() |
ampak pihak terkait saat melakukan proses evakuasi terhadap para korban ambruknya musala Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo |
Sidoarjo Kontak Banten - Proses pencarian korban ambruknya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny di Buduran, Kabupaten Sidoarjo, terus berlanjut hingga Sabtu (4/10/2025) malam. Hingga kini, tim gabungan search and rescue (SAR) mencatat sebanyak 25 korban ditemukan tewas, sementara 38 orang masih dinyatakan hilang.
Dalam operasi hari keenam pascakejadian, tim SAR kembali menemukan sejumlah jenazah yang tertimbun reruntuhan bangunan musala ponpes. Hingga pukul 23.37 WIB, sebelas jenazah dan satu potongan tubuh manusia berhasil ditemukan di sektor A4, area utama pencarian.
Penemuan pertama terjadi pada pukul 14.35 WIB, disusul korban kedua pukul 16.15 WIB. Potongan tubuh berupa kaki kanan ditemukan pada pukul 17.33 WIB.
Pencarian dilanjutkan hingga malam hari, dan secara berturut-turut korban ketiga hingga kesebelas berhasil dievakuasi antara pukul 21.17 WIB hingga 23.30 WIB.
Seluruh jenazah dan potongan tubuh segera dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Surabaya untuk diidentifikasi oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur. Pencarian tambahan juga dilakukan di sekitar lokasi temuan untuk memastikan tidak ada korban yang terlewat.
Dengan penemuan terbaru ini, jumlah korban meninggal dunia akibat ambruknya musala Ponpes Al-Khoziny mencapai 25 orang. Sementara itu, satu potongan tubuh belum dimasukkan ke dalam daftar resmi korban meninggal karena masih menunggu hasil identifikasi DVI.
Sesuai prosedur hukum dan medis, setiap korban harus melalui proses identifikasi resmi untuk memastikan keabsahan data, menjaga martabat korban, serta memberikan kepastian bagi keluarga. Proses ini juga menjadi dasar penyerahan jenazah dan pemberian hak-hak keluarga, seperti santunan dan bantuan pemerintah.
Hingga laporan terakhir pada pukul 23.37 WIB, korban yang berhasil dievakuasi berjumlah 129 orang. Dari jumlah tersebut, 104 orang dinyatakan selamat, dengan 95 santri telah diperbolehkan pulang setelah mendapatkan perawatan medis.
Delapan orang lainnya masih menjalani perawatan di beberapa rumah sakit rujukan, seperti RSUD RT Notopuro Sidoarjo, RS Delta Surya, RS Unair, RSU Dr Soetomo, dan RS Bhayangkara Surabaya.
Sementara itu, berdasarkan data presensi santri yang dirilis pihak ponpes, sebanyak 38 orang masih dalam pencarian. Operasi SAR kini difokuskan di sisi utara bangunan, area yang sudah tidak lagi terintegrasi dengan struktur utama, demi mempercepat proses evakuasi dan pembersihan puing.
Pendampingan bagi Keluarga Korban
Selain operasi pencarian, penanganan darurat juga berfokus pada pendampingan dan pemenuhan kebutuhan keluarga korban. Sejak hari pertama kejadian, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur telah mendirikan tenda pengungsian di RS Bhayangkara Surabaya.
Tenda tersebut berfungsi sebagai tempat istirahat dan pusat informasi bagi keluarga yang menunggu hasil identifikasi. Selain memberikan kenyamanan, langkah ini juga mempercepat koordinasi antara tim medis, DVI, dan pihak keluarga korban.
Upaya terpadu antara tim SAR gabungan, DVI Polda Jatim, dan BNPB diharapkan dapat mempercepat proses identifikasi korban Ponpes Al-Khoziny serta memastikan seluruh tahapan penanganan berlangsung dengan aman, layak, dan penuh penghormatan terhadap para korban.
0 comments:
Post a Comment