Cilegon-Organisasi Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Badan Pengurus
Cabang (BPC) Kota Cilegon menggelar rapat kerja dan Diklat bagi anggota
di Hotel Mambruk Anyer, Senin, 26 Desember 2016.Ada 3 target besar yang ingin dicapai melalui raker kali ini, yakni
membuat program kerja organisasi untuk tahun 2017, membangun sinergitas
dengan wadah pengusaha senior seperti Kadin (Kamar Dagang dan Industri)
dan Gapensi (Gabungan Pengusaha Konstruksi), serta penyusunan konsep
Cilegon Smart City yang akan diinisiasi oleh HIPMI Kota Cilegon.Turut hadir membuka acara Ketua DPRD Cilegon Fakih Usman, dan Wakil
Walikota Cilegon Edi Ariadi. Dalam kesempatan itu juga digelar seminar
dengan menghadirkan pembicara Dr Oni Yudo Sundoro, dosen pasca sarjana
Universitas Trisakti, dan Ketua Kadin Cilegon Sahruji.“Jika industri, pemerintah dan swasta bersinergi maka pembangunan di
Kota Cilegon bisa diakselerasi,” ujar Ketua BPC HIPMI Cilegon, Sutoha,
saat diwawancarai Dikatakan Sutoha, HIPMI Kota Cilegon memiliki sekitar 400 anggota,
yang sebagian besar merupakan pengusaha yang bergerak di usaha swasta,
dan ekonomi kreatif.“Ekonomi kita di Cilegon tumbuh pesat. Pertumbuhan pengusaha muda di
Cilegon ini sangat besar, banyak anak-anak muda sudah jadi direktur
mimpin badan usaha sendiri. Banyak mereka yang baru lulus kuliah sudah
melirik dunia usaha, ini sangat positif,” ungkap Toha.Namun begitu, menurut Toha, banyak tantangan yang harus dihadapi para
pengusaha muda Cilegon untuk bisa menjaga eksistensi dan mengembangkan
usahanya.“Tantangan kita salah satunya kualitas SDM, karena itu kompetensi
harus diperkuat untuk meningkatkan daya saing, salah satunya dengan
studi banding, seminar, dan lainnya,” tutur pria yang memiliki basic
keahlian arsitektur ini.“Di Cilegon sendiri masih jarang pengusaha yang memiliki kompetensi
dan skill khusus, bidang usahanya lebih banyak yang general,” jelasnya.Selain kualitas SDM tantangan lainnya adalah permodalan dan networking.“Inilah tugas kita sebagai lokomotif organisasi, harus bisa jadi
jembatan untuk memfasilitasi teman-teman (pengusaha). Kita coba bangun
kerjasama dengan perbankan dan industri untuk peluang-peluang usaha.
Setelah terbuka pada akhirnya kita kembalikan kepada masing-masing untuk
berkompetisi, sesuai dengan kemampuannya,” tegas Toha.Sutoha meyakini peluang pengembangan usaha di Cilegon sangat terbuka, dikarenakan ekonomi tumbuh pesat.“Ada 170 industri besar yang ada di Cilegon dengan perputaran uang
triliunan rupiah per harinya, ini jelas peluang bisnis yang sangat
terbuka, tinggal kita yang harus bisa memanfaatkan saja,” tukas Sutoha.
0 comments:
Post a Comment