Apakah Sahabat Abi Ummi pasangan muda
yang sedang menunggu kehadiran buah hati? Sebagai pasangan muda yang
akan diamanahi buah hati tentunya Sahabat Abi Ummi harus sudah berbekal
dengan berbagai ilmu tentang bayi. Banyak hal yang perlu dikenali dari
mahluk mungil ini, baik tentang kebiasaan hingga tahap tumbuh
kembangnya. Hal ini akan menjadi bekal penting sebagai orang tua dalam
mengasuh dan mendidik buah hati sejak dini.Jika kita berbicara tentang tahap tumbuh
kembang anak, tentu akan sangat menarik. Setiap perkembangan yang
dialaminya tak akan luput dari perhatian kita. Tetapi kira-kira
perkembangan apa saja yang akan dialami anak kita di bulan-bulan awal
kelahirannya ya? Yuk, kita simak tulisan di bawah ini.Sahabat Abi Ummi, manusia mengenal
lingkungannya melalui pancara indra. Panca indra menangkap berbagai
informasi dari lingkungan, kemudian diolah diotak untuk kemudian
direspon kembali oleh seluruh anggota tubuh. Pada manusia, pendengaran
merupakan alat indra pertama yang aktif menerima informasi tersebut.
Bahkan, ada yang berpendapat bahwa saat masih dalam kandungan, bayi
sudah bisa mendengar. Sehingga, ibu-ibu yang hamil disarankan untuk
sering-sering berbicara dengan bayi dalam kandungannya, memperdengarkan
ayat suci Alquran dan ada juga yang menyarankan untuk memperdengarkan
musik klasik.
Sahabat Abi Ummi ada yang kenal dengan
Ibu Wirianingsing? Ya, seorang ibu yang berhasil mendidik sepuluh orang
anaknya menjadi penghafal Alquran. Ternyata salah satu rahasia beliau
dalam mendidik anaknya dalam menghafal Alquran adalah dengan
mengoptimalkan indra pendengaran sejak anaknya masih bayi. Ibu
Wirianingsih paham betul bahwa pada usia bayi, indra pendengaran
merupakan indra sensorik pertama yang berkembang. Oleh karena itu, sejak
usia bayi itulah Ibu Wirianingsih mulai mengakrabkan putra-putrinya
dengan lantunan ayat suci Alquran. Beliau dan suaminya secara rutin
menyenandungkan ayat suci Alquran di telinga putra-putrinya sejak bayi.
Terkadang juga memperdengarkan muratal Alquran dari kaset. Ikhtiarnya
dalam mengoptimalkan indra pendengaran anak-anak sejak bayi untuk
mendengar ayat-ayat suci Alquran inilah yang akhirnya memudahkan Ibu
Wirianingsih mendidik anak-anaknya menjadi bintang penghafal Alquran.
Di dalam ilmu psikologi perkembangan
anak dikatakan bahwa indra sensorik pertama yang berkembang pada bayi
adalah indra pendengaran. Setelah itu baru indra penglihatan dan
diiringi dengan pemahaman (akal).
2. Mengungkapkan Emosi dan Keinginan dengan Bahasa Bayi
Sahabat Abi Ummi, hampir setiap kita
pernah berinteraksi dengan bayi bukan? Bagaimana, apakah Sahabat Abi
Ummi benar-benar bisa memahami bahasa mereka? Kebanyakan dari kita tidak
benar-benar memahami bahasa mereka dengan utuh. Seringnya kita hanya
menduga-duga apa arti dari tangisan, rengekan, ekspresi wajah dan gerak
tubuh mereka. Semakin sering kita berinteraksi dengan bayi, biasanya
kita akan semakin paham dengan bahasa mereka. Sebab, sedikit banyak kita
bisa mengalisa dan mencocokan setiap bunyi tangisan, rengekan, ekspresi
wajah, dan gerak tubuh mereka. Meskipun demikian, tetap saja terkadang
kita tidak 100% tepat memahami maksud bahasa bayi tersebut.Ya, rengekan, tangisan, ekspresi wajah
dan gerak tubuh adalah cara bayi untuk mengungkapkan emosi dan
keinginannya pada orang lain. Inilah yang disebut dengan bahasa bayi.
Setiap orang tua, khususnya kaum ibu dituntut untuk bisa memahami bahasa
bayi dengan baik. Agar kita bisa memberikan respon yang tepat untuk
setiap emosi dan keinginan yang disampaikan oleh bayi. Jangan sampai
bayi menangis karena tidak nyaman dengan popoknya yang basah, justru
kita beri makan karena mengira lapar. Enggak nyambung kan? Namun subhanallah, Allah itu Maha Kuasa
atas segala sesuatu. Ia memberi kecerdasan pada setiap ibu untuk belajar
dengan cepat memahami bayinya. Jadi, jangan heran ketika menemukan ibu
muda yang dulunya tidak tau apa-apa tentang bayi, tiba-tiba begitu
sensitif dengan rengekan bayinya setelah menjadi ibu. Dia bisa memahami
bahasa bayinya dengan cepat dan tepat.
3. Pada Bulan Pertama Sudah Bisa Mengenal Suara, Wajah, dan Sentuhan
Sahabat Abi Ummi, mari kita perhatikan
bayi yang baru lahir. Hal lain tentang bayi yang perlu kita tahu bahwa
sebulan pertama setelah dilahirkan, kemampuan bayi mengenal
lingkungannya masih sangat terbatas. Makhluk mungil itu hanya bisa
menangis ketika merasa tidak nyaman, tidur, makan, dan sekali-kali
menggerakkan tangan serta kaki. Kemampuannya untuk merespon lingkungan
masih sangat terbatas. Akan tetapi, ia sudah bisa mengenali suara,
wajah, dan sentuhan. Sebab, indra sensoriknya mulai berfungsi satu per
satu.Para ibu sangat disarankan untuk
mengajak bayinya berkomunikasi secara rutin. Komunikasi itu bisa
dilakukan dengan suara, ekspresi wajah bahagia, ataupun sentuhan.
Meskipun bayi belum memahami apa yang kita sampaikan, namun komunikasi
tersebut akan berpengaruh positif terhadap komunikasi ibu dan anak pada
perkembangan selanjutnya.
4. Memasuki Bulan Ketiga Sudah Bisa Merespon Aktivitas Di Sekitarnya
Sahabat Abi Ummi, seiring pertambahan
usia bayi kita terus tumbuh. Kemampuan sensomotoriknya terus berkembang,
demikian juga dengan kemampuan kognitifnya. Memasuki bulan ketiga, bayi
mulai bisa merespon aktivitas orang-orang yang ada di sekitarnya. Gerak
tubuhnya semakin aktif dan menikmati waktu bermain bersama orang-orang
yang ada di sekitarnya. Tentang bayi memasuki usia tiga bulan ini akan
terlihat dari ciri-cirinya, yaitu ketika diberi ransangan suara maka ia
akan menoleh, ketika diberi ransangan sentuhan dia juga mulai bisa
merespon dan ketika diperlihatkan benda atau mainan ia akan berusaha
untuk meraih. Ini adalah masa-masa menyenangkan bersama si kecil. Namun,
kita jangan lupa untuk terus menstimulus perkembangan sensomotorik si
kecil. Bermain bersama si kecil merupakan salah satu cara untuk
menunjang perkembangan indrawi sensorik (pendengaran dan penglihatan)
dan gerakan motorik otot mereka (memegang, menyentuh, dll).
5. Bulan Kelima Sudah Bisa Berinteraksi dengan Lingkungannya
Melangkah ke bulan kelima, bayi terus
belajar mengenal lingkungannya. Sekarang, ia mulai bisa berinteraksi
dengan lingkungannya. Ia mulai pandai merespon setiap stimulus yang kita
berikan. Masih tentang bayi, ia mulai aktif berkomunikasi dan merespon
gerakan orang-orang yang mengajaknya berkomunikasi. Tentunya dengan
bahasa bayi yang semakin berkembang. Orang-orang terdekatnya akan
semakin paham dengan bahasanya sehingga interaksi bayi dan lingkungan
akan semakin ceria.Nah, Sahabat Abi Ummi yang memiliki bayi
memasuki usia lima bulan selamat memasuki dunia yang bayi yang penuh
keceriaan sekaligus kerepotan. Sebab, bayi usia lima bulan ini semakin
aktif. Ia semakin doyan ngoceh, aktif bergerak, mulai belajar
duduk, dan berpindah tempat. Bersamaan dengan itu, indra pendengaran dan
penglihatannya juga semakin sempurna. Kemampuan kognitifnya juga mulai
berkembang. Hal itu ditandai dengan kemampuannya merespon setiap
informasi yang diterima oleh panca indranya.Berbicara tentang bayi memang sangat
menyenangkan. Mahluk Allah yang mungil ini tidak hanya memberikan seribu
keceriaan dalam keluarga. Akan tetapi, dia juga hadir untuk memaksa
semua anggota keluarga untuk terus belajar dan berlatih. Belajar untuk
merawat dan mendidik bayi mungil tanpa dosa tersebut dari waktu ke
waktu. Ya, belajar menjadi orang tua adalah pelajaran tiada henti.
Sayangnya, belum ada sekolah yang benar-benar mempersiapkan kita menjadi
orang tua yang baik selain kampus kehidupan itu sendiri.
0 comments:
Post a Comment