Selain itu, sebanyak 105 rumah sakit baik milik pemerintah daerah
atau swasta siap melayani selama arus mudik lebaran. Rumah sakit
tersebut harus siap menerima rujukan jika ada korban kecelakaan atau
masyarakat yang menderita gangguan kesehatan yang tidak dapat ditangani
di posko kesehatan.
“Kita di lapangan (posko) itu standarnya sudah ada dokter, ambulans dan perawat, serta paket obat-obatan. Tapi kalau ada yang tidak bisa ditangani, langsung kita bawa ke rumah sakit. Di sana juga standby petugas,” ucapnya. Selain itu, puskesmas juga akan melayani pasien, terutama puskesmas yang berada di dekat jalur mudik. “Nanti ada petugas yang bergantian piket di puskesmas,” tuturnya.
“Kita di lapangan (posko) itu standarnya sudah ada dokter, ambulans dan perawat, serta paket obat-obatan. Tapi kalau ada yang tidak bisa ditangani, langsung kita bawa ke rumah sakit. Di sana juga standby petugas,” ucapnya. Selain itu, puskesmas juga akan melayani pasien, terutama puskesmas yang berada di dekat jalur mudik. “Nanti ada petugas yang bergantian piket di puskesmas,” tuturnya.
Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan, Banten merupakan provinsi
strategis yang dilalui para pemudik, khususnya pemudik yang hendak
menuju Sumatera. Untuk itu, WH mengimbau petugas medis dan Dinas
Kesehatan di seluruh Banten untuk berperan aktif dalam membantu
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. “Kita juga mengimbau
seluruh rumah sakit di Banten agar siap siaga di musim arus mudik,”
tuturnya.
0 comments:
Post a Comment