![]() |
Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Saefullah. |
JAKARTA – Jakarta segera memiliki gedung tertinggi di
Asia Tenggara. Gedung itu bernama Signature Tower di kawasan Sudirman
Central Bussines District (SCBD).
Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Saefullah mengatakan masih ada satu
tahapan yang harus dilalui. Ia menjelaskan pihak SCBD akan melakukan
pemaparan bersama Polda Metro Jaya dan pakar terkait daya dukung sarana
dan prasarana. Signature Tower yang rencananya akan dibangun setinggi
111 lantai tersebut akan dikaji terlebih dahulu terkait ketersediaan air
dan pengelolaan limbah.
“Misal ketersediaan air, PAM mencukupi ga? Secara teknis, supaya air
mencukupi, teknisnya seperti apa. Jangan sampai dengan adanya gedung
besar itu, masyarakat kekurangan air. Kan PAM ada berapa kubik per detik
itu berapa liter per detik, itu diukur nanti. Kalau dipakai Siganture
Tower, kebutuhan air berapa, yang lain terganggu gak,” ujarnya usai
tapat Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah ( BKPRD) di Balaikota
Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (16/6/2017).
Menurutnya, permintaan perizinan pembangunan Signature Tower sydah
dimulai sejak pemerintahan Fauzi Bowo. Pada pemerintahan Basuki Tjahaja
Purnama, pembahasan perizinan juga sudah dilakukan, termasuk dengan Plt
Sumarsono. Mantan Walikota Jakarta Pusat itu mengatakan Gubernur Djarot
Saiful Hidayat juga pada dasarnya telah mendukung.
“Pada prinsipnya, karena ini sudah ada surat dukungan gubernur
terdahulu, rapat BPKRD keempat, pada prinsipnya bagus kalau Indonesia
punya icon,” terang Saefullah.
Lebih lanjut, Saefullah menjelaskan, PT Danayasa Arthatama Tbk,
sebagai pengelola tower telah bersepakat dengan Polda Metro Jaya terkait
pembangunan. Diketahui, kesepakatan dilakukan dengan pihak-pihak di
sekitar kawasan SCBD, misalnya Polda Metro Jaya, Bursa Efek Indonesia,
dan pengelola gedung lainnya.
“Polda udah setuju. Karena lahan polda itu dijadikan sebagai satu
areal perencanaan dengan SCBD. Polda (posisnya) belakang-belakangan
dengan SCBD,” katanya.
Penyusunan panduan rancang bangun kota atau urban design guidelines
(UDGL) untuk pembangunan tower setinggi 638 meter itu, disebut Saefullah
juga telah selesai. Saefullah belum dapat memastikan waktu pembangunan
tower tersebut. Menurutnya hal itu akan diputusakan dalam pemaparan dari
pengelola bersama Pemprov DKI Jakarta dan Polda Metro Jaya nantinya.
0 comments:
Post a Comment