Tangerang-Liga Santri Nusantara
(LSN) Region Banten mulai digelar. Sebanyak 25 tim sepakbola dari
berbagai pondok pesantren di Banten pun ikut berlaga untuk memperebutkan
posisi yang akan mewakili Banten di LSN Nasional.
Pembukaan liga santri tersebut ditandai dengan dilakukannya tendangan pertama (kick off)
oleh Kepala Dinas Pemuda Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata
(Disporabudpar) Kabupaten Tangerang, Ahmad Taufik dan Ketua Pengurus
Cabang Nahdatul Ulama Kabupaten Tangerang, KH Encep Subandi di stadion
mini Solear, Desa Munjul, Kecamatan Solear, Senin (28/8/2017).
25 tim yang bertanding
tersebut diantaranya berasal dari enam pesantren di Kabupaten
Tangerang, satu pesantren di Kota Tangerang, tiga pesantren di Kota
Tangsel, tujuh pesantren di Kabupaten Serang, empat pesantren di Lebak,
satu pesantren di Pandeglang dan dua pesantren di Cilegon.
Koordinator LSN Region
Banten Ahmad Fauzi mengatakan, event yang sudah ketiga kalinya digelar
tersebut bertujuan untuk mencari bibit pemain sepakbola dari kalangan
pesantren yang saat ini di Indonesia jumlanya mencapai ribuan santri.
Dari jumlah tersebut, Fauzi menyakini, ada santri yang memiliki potensi
sebagai atlet sepakbola yang bisa dikembangkan sampai tingkat
profesional.
"Pesanten inheren
dengan sepakbola, mereka sudah terbiasa bermain sepakbola dimanapun,
bahkan dengan sarungan. Kebiasaan mereka bermain sepakbola itu kita
fasilitasi melalui liga ini," ujarnya.
Fauzi mencontohkan,
hasil dari liga santri sebelumnya yaitu munculnya sosok Rafli, atlet
sepakbola yang saat ini sudah bergabung dipelatnas timnas U-16. Rafli
adalah striker tim pesantren Al-Ashariyah, Kabupaten Tangerang yang
pernah berlaga di LSN Region Banten tahun sebelumnya.
Ditambahkan Fauzi, LSN
Region Banten tersebut akan berlangsung hingga 9 September 2017,
kemudian tim yang berhasil meraih juara satu, akan mewakili Banten masuk
ke semifinal LSN tingkat nasional yang akan digelar pada bulan Oktober
2017 di Bandung.
Ketua Pelaksana LSN
Region Banten, Khoirun Huda mengatakan, peserta yang mengikuti event
tersebut harus memenuhi kriteria khusus yang sudah ditetapkan oleh pihak
panitia. "Salah satu persyaratannya, usia pemain maksimal 17 tahun yang
dibuktikan dengan kartu santri, ijazah atau akte kelahiran," ujarnya.
Sementara itu, Ahmad
Taufik, Kepala Disporabudpar Kabupaten Tangerang mengatakan, pagelaran
LSN menjadi ajang strategis yang menjadi wadah santri berkompetisi dan
berprestasi dalam olah raga sepakbola. Ia berharap ajang ini
dimanfaatkan secara maksimal oleh santri untuk bisa mengukir prestasi
hingga ditingkat nasional.
"Kami berharap akan muncul atlet-atlet muda berprestasi dari kalangan pesantren melalui LSN ini," ungkapnya.
Ia juga mengatakan
akan memberikan dukungan bagi pengembangan atlet sepakbola dari kalangan
santri tersebut. "Kami memberikan kesempatan yang sama seperti atlet
lainnya, tentunya kami akan memberikan dukungan," tandasnya.
Pada saat pembukaan LSN Region Banten tersebut digelar tiga kali pertandingan yang mempertemukan enam tim peserta liga tersebut
0 comments:
Post a Comment