Bali – Negara-negara berkembang membutuhkan akses yang lebih mudah
kepada teknologi canggih untuk mengembangkan dan memanfaatkan energi
terbarukan. Untuk memperjuangkan hal itu, diperlukan kerjasama berbagai
negara. Demikian salah satu poin yang disampaikan oleh Wakil Ketua DPR
RI, Fadli Zon dalam pidato penutupan World Parliamentary Forum on
Sustainable Development (WPFSD) di Bali, Kamis, (13/9).
Fadli mengatakan, pertemuan tahunan kedua Forum Parlemen Dunia untuk
Pembangunan Berkelanjutan. DPR RI merupakan inisiator penyelenggaraan
forum ini, sekaligus menjadi tuan rumahnya sejak pertama kali forum ini
diinisiasi tahun 2017 lalu. Ini tentu saja merupakan sebuah kebanggaan
untuk kita.
Apalagi, forum ini dihadiri oleh delegasi parlemen dari 46 negara.
Dijelaskan, sejak Sustainable Development Goals (SDGs) diadopsi
Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pada bulan September 2015, SDGs telah
menjadi perhatian bersama komunitas dunia. SDGs mencerminkan masa depan
dan keberadaan kita.
Pencapaian SDGs sangat penting untuk menciptakan dunia yang lebih
baik. “Itu sebabnya semua orang harus mengetahui dengan baik agenda
SDGs. Bahkan, setiap orang seharusnya bisa aktif mengambil bagian sesuai
kapasitas masing-masing dalam upaya mewujudkan SDGs. Peran parlemen
sebagai pembuat kebijakan (UU) sangat penting untuk mewujudkan
target-target SDGs.”paparnya Konferensi WPFSD pertama tahun 2017
menghasilkan ‘Deklarasi Bali’, maka WPFSD kedua ini disepakati apa yang
kami sebut sebagai ‘Bali Commitment’.
Ada empat komitmen terhadap SDGs yang disepakati seluruh delegasi.
Pertama, komitmen untuk meningkatkan kesadaran terkait SDGs di negara
masing-masing. Kedua, membangun mekanisme yang diperlukan bersama
pemerintah dalam fungsi legislasi, budgeting, dan pengawasan dengan
menyesuaikan roadmap SDGs di negeri masing-masing.
Lalu, ketiga, membangun partnership antara parlemen dengan
development partner serta stakeholder lainnya dalam rangka menyesuaikan
hasil-hasil dari konferensi ini di tingkat nasional dan internasional.
Keempat, meminta Indonesia tetap mengambil inisiatif menyelenggarakan
forum SDGs secara berkala, agar parlemen dunia bisa mengevaluasi
pencapaian-pencapaian negara masing-masing.
Komitmen ini adalah langkah lanjutan dari Deklarasi Bali tahun 2017.
Tahun lalu, topik yang dibahas WFSD adalah mengenai pembangunan
inklusif. Tahun ini topiknya membahas energi berkelanjutan. Sebagaimana
kita ketahui, energi, selain air dan pangan, sudah menjadi sumber
kebutuhan pokok manusia modern. Itu sebabnya energi merupakan isu
penting dalam pembangunan berkelanjutan. s
0 comments:
Post a Comment