YOGYAKARTA – Mahasiswa diharapkan menjadi pelopor keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan penguat demokrasi Pancasila di
Indonesia yang tengah memasuki tahun politik seiring dengan bakal
digelarnya pemilihan umum (Pemilu) untuk memilih anggota legislatif
serta Presiden dan Wakil Presiden. Mahasiswa harus jadi penguat
persatuan.
“Mahasiswa, pemuda harus selalu meng-upgrate diri untuk
masa depan bangsa Indonesia. Untuk itu, harus menjadi pelopor, menjadi
penguat persatuan dan kesatuan NKRI, serta demokrasi Pancasila,” kata
Ketua MPR, Zulkifli Hasan, di depan mahasiswa Univesitas Islan Negeri
(UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta, saat memberikan kuliah umum
kebangsaan sosialisasi Empat Pilar MPR dengan tema Pancasila Rumah Kita Bersama untuk Menjaga Keutuhan NKRI, di Yogyakarta, Sabtu (27/10).
Menurut Zulkifli, memasuki tahun politik seperti saat ini, para
mahasiswa diharapkan dapat menjadi penguat demokrasi Pancasila yang
merupakan pilihan bagi Bangsa Indonesia dalam tata pemerintahan untuk
memilih pemimpinnya. Jangan sampai, kedaulatan bangsa menjadi terkoyak
dan terpecah belah gara-gara memilih pemimpin lewat demokrasi.
“Jangan sampai kita terpecah belah, kita memilih pemimpin di antara
kita, bukan agamanya apa, sukunya apa, yang penting warga negara
Indonesia (WNI),” ujar Zulkifli.
Jangan Beringas
Zulkifli kembali menegaskan yang terpenting adalah perilaku yang
mempersatukan Bangsa Indonesia, bukan memecah belah yang akan mengoyak
dan merusak keutuhan maupun persatuan NKRI. “Untuk jadi pelopor, harus
dengan kampanye damai, itu yang terpenting. Kampanye harus friendly, seperti Teletubis, berpelukan. Boleh mengritik, tapi jangan beringas, dan baperan (terbawa perasaan),” ujar Zulkifli.
Tujuan dari pesta demokrasi yang akan digelar pada 2019 itu untuk
memilih pemimpin bangsa yang terbaik. Siapapun yang terpilih, tambah
Zulkifli, semoga membawa Bangsa Indonesia menuju ke negara yang maju
dan rakyatnya sejahtera.
Jangan sampai mahasiswa turun ke jalan menggelar aksi demonstrasi
karena diliputi kekhawatiran terkait masa depannya. “Mahasiswa turun ke
jalan karena kawatir dengan masa depannya. Untuk itu, mahasiswa harus
meng-upgrate diri supaya bisa mengikuti perkembangan zaman,
menguasai teknologi sehingga mampu bersaing di era globalisasi seperti
saat ini,” ungkapnya.
Menurut Zulkifli, sejarah perjalanan Bangsa Indonesia tidak bisa
lepas dari keberadaan dan partisipasi mahasiswa baik semasa
memperjuangkan kemerdekaan maupun setelah Indonesia merdeka. “Sejarah
Indonesia selalu dengan mahasiswa. Untuk itu, mahasiswa harus selalu
menjadi pelopor, secara integritasnya, ketulusan dalam berjuang, dan
harus otentik,” jelas Zulkifli.
Sementara itu, di hadapan pengurus Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa
Indonesia (IARMI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), di Kampus Institut
Sains dan Teknologi Akprind Balapan, Zulkifli Hasan yang merupakan
ketua umumnya, mengharapkan anggota dan pengurus IARMI untuk selalu bisa
menjadi yang terdepan dalam menjaga persatuan dan kesatuan Bangsa
Indonesia.
“IARMI harus menjadi yang terdepan bagi keutuhan NKRI agar bisa
bersatu dan berdaulat, bukan perpecahan di antara bangsa sendiri,”
ujarnya.
Menjaga keutuhan dan persatuan NKRI, kata Zulkifli, merupakan
perintah konstitusi. Di tahun politik ini semua pihak harus mempunyai
tanggung jawab untuk mengutamakan hal tersebut. “Itu tanggung jawab
moral bagi kita, sekaligus juga tanggung jawab sejarah untuk NKRI,” kata
Zulkifli yang sebelumnya juga menggelar Jogja Sumpah Pemuda Bikers X
tahun 2018 di Jogja City Mall.
0 comments:
Post a Comment