JAKARTA-Menyongsong Pemilu 2019, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) mengingatkan
agar insan pers tetap netral. AJI memandang banyaknya korporasi media
saat ini tak lagi menjalankan peran mereka secara objektif.
"Kami organisasi wartawan memiliki hak moral untuk mengingatkan
jangan menggunakan media untuk politik. Karena media memilik tanggung
jawab yang sangat besar untuk melayani kepentingan publik," kata Ketua
AJI Abdul Manan dalam diskusi Hari Kebebasan Pers Sedunia, di Kafe
Tjikini Jakarta Pusat, Kamis.
Belajar dari tahun politik sebelumnya, yakni Pemilu dan Pilpres 2014,
AJI melihat kondisi media tak lagi lurus, kental aroma partisan, dan
memberi dampak luar biasa pada masyarakat. Informasi disajikan ke publik
pun telah terbentuk sedemikian rupa untuk kepentingan politik elite.
"Jadi media dalam hal ini bertugas membentuk citra positif salah satu kandidat dan menyerang kandidat yang lain," pandang Manan.
Mengacu pada Dewan Pers, dalam Surat Edaran No 01/SE-DP/I/2018
tentang Posisi Media dan Imparsialitas Wartawan Dalam Pilkada 2018 dan
Pemilu 2019. Disebutkan, media adalah sebagai pengawas dan juga pemantau
dalam perhelatan Pemilu dan bukan sebagai pejuang para kepentingan
pribadi.
"Jadi menurut AJI bahwa praktik oligopoli media massa (bisa) membuat,
mengontrol, dan membentukan opini masyarakat dan saya kira itu dosa
besar menggunakan media sebagai kepentingan politik," kata Manan.
0 comments:
Post a Comment