SERANG – Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Banten
dikabarkan bakal mengangkat kembali sebanyak 6 guru honorer SMA Negeri 9
Kabupaten Tangerang yang dipecat gegara berpose dua jari dan pamer
stiker Capres-Cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Namun demikian hingga kini surat pencabutan pemecatan honorer tersebut belum juga terbit.
“Dinas Pendidikan Banten akan mengangkat kembali 6 honorer pada 2 Mei
2019. Tapi sampai sekarang belum ada surat pernyataan atau pencabutan
pemecatan terhadap honorer yang dipecat oleh Dindik Banten. Seharusnya
kan kalau pemecatan melalui surat, pencabutan dan pengangkatan kembali
juga melalui surat. Jadi bukan omongan doang,” tegas Ketua Persatuan
Honorer Banten, Martin Al Kosim, Selasa (26/3/2019).
Dia menyatakan bahwa pihaknya juga telah melakukan pertemuan dengan
pihak Dindik Banten guna memperjelas nasib 6 honorer yang dipecat
tersebut.
“Gaji mereka bulan Maret ini dijanjikan akan dibayar, tapi sampai tanggal 17. Jadi April tidak dibayar,” terangnya.
Dia mendesak Dindik Banten agar mengeluarkan surat sebelum 28 Maret,
jika tidak pihaknya sepakat menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran.
“Kalau tanggal 28 surat pencabutan pemecatan tidak dikeluarkan, kami
honorer se-Banten akan menggelar aksi solidaritas, unjuk rasa di KP3B
Provinsi Banten. Massa yang akan turun sekitar 5.000 orang. Bahkan di
Jawa Timur, Jawa Tengah, intinya semua daerah akan aksi solidaritas
untuk honorer yang dipecat,” katanya.
Terkait aksi solidaritas itu, Martin menegaskan bahwa tidak ada kaitannya dengan partai politik manapun.
“Solidaritas ini sebagai bentuk kekecewaan honorer atas pemecatan
tersebut karena kami nilai tidak adil. Tidak ada aturan yang menyatakan
bahwa honorer untuk netral, kecuali PNS, Polri dan TNI itu wajib
netral,” ucapnya.
Terkait hal ini belum ada konfirmasi dari Dindik Banten. Wartawan masih mencoba mengkonfirmasi.
0 comments:
Post a Comment