TANGERANG — Bencana banjir yang disebabkan oleh
meluapnya air sungai Cisadane pada merendam sekitar 700 rumah warga di
RW 01, Kelurahan Panunggangan Barat, Kota Tangerang, Jumat (26/4/2019)
pagi.
Ketua RT 03/01 Kelurahan Panunggangan Barat Mumu Mutaqin yang
rumahnya juga ikut terendam mengatakan, banjir tersebut sudah langganan.
Namun menurutnya banjir kali ini adalah yang paling besar dengan
ketinggian hingga sekitar 120 sentimeter.
“Banjir sekarang itu air datangnya secara langsung dan masuk ke
pemukiman warga itu udah kaya ombak. Jadi tidak kaya banjir biasanya
dimana air itu naiknya sedikit-sedikit dan tingginya pun hanya sekitar
80 senti, sedangkan warga kita di sini sedikitnya ada 100-an warga” kata
mumu saat dihampiri awak media, Jumat (26/4/2019).
Mumu sangat berharap agar pengerjaan proyek turap yang sudah
dikerjakan pemkot Tangerang sejak 2018 itu agar segera diselesaikan
sebab jika tidak, dengan cuaca musim hujan ini akan ada kiriman air lagi
dari Bogor.
“Kalo untuk korban Alhamdulillah tidak ada, tapi kalo harta benda, ya
alat-alat elektronik aja semuanya habis, tapi sekarang saya belum
menghitung berapa kerugian yang saya alami,” tuturnya.
Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kota
Tangerang Irman Pujahendra menuturkan, banjir tersebut dampaknya bukan
hanya di Panunggangan Barat, tapi juga di Panunggangan Utara. Hal itu
disebabkan karena turap belum beres seluruhnya.
“Saat ini kita sudah membuka Pintu Air 10 dan Insha Allah siang ini
surut dan kering. Untuk evakuasi warga yg terdampak sdh berlangsung dari
pagi tad dengan personil dari kita berjumlah 60 personil dan 10 perahu
di 5 titik,” tukas Irman.
0 comments:
Post a Comment