JAKARTA – Belasan mahasiswa dari berbagai
universitas melaksanakan shalat ghaib di depan gedung Komisi Pemilihan
Umum Republik Indonesia (KPU RI), Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta
Pusat, Jumat (26/5/2019).
Mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ini juga menggelar tahlilan dan doa bersama.
Fahmi, mahasiswa, mengatakan kegiatan ditujukan untuk ratusan petugas
Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia dan
ratusan lainnya yang sakit saat bertugas dalam Pemilu 2019.
Ia prihatin dan turut berbelasungkawa atas gugurnya petugas KPPS saat
menjalankan tugas. Ia menyebur para korban sebagai pejuang demokrasi.
“Di balik kegembiraan merayakan demokrasi, terselip fenomena kesedihan dan duka yang menyayat hati,” kata Fahmi.
Dia mengajak seluruh masyarakat berdoa untuk seluruh petugas KPPS
baik yang meninggal dunia maupun yang sakit. Dia berharap tidak ada lagi
petugas KPPS yang menjadi korban proses demokrasi. Selain itu, dia
mengajak seluruh rakyat Indonesia kembali bersatu setelah proses
pemungutan suara pemilu serentak 2019.
“Mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendoakan para mujahid
demokrasi yang telah berguguran dalam menjalankan tugas. Kami juga minta
elit untuk mendoakan dan tetap damai,” tandas Fahmi.
Data terahir yang masuk ke KPU petugas KPPS yang meninggal dunia
bertambah menjadi 225 orang. Hal itu disampaikan oleh Komisioner KPU
Viryan Azis pada Kamis (25/4/2019) malam. Sedangkan petugas KPPS yang
sakit sebanyak 1.470 orang. Sehingga jika ditotal sebanyak 1.695 orang
korban
0 comments:
Post a Comment