SERANG, (KB).- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten
akan memfokuskan alokasi Perubahan APBD 2019 pada program kesehatan dan
pendidikan. Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemprov Banten sedang
memproyeksikan penambahan anggaran untuk kedua program yang juga bagian
prioritas pemprov ini.
Kepala Biro Administrasi Pembangunan Provinsi Banten Mahdani
menuturkan, TAPD sudah memiliki proyeksi alokasi yang akan dilakukan.
Meski pembahasan Perubahan APBD 2019 belum rampung.
Proyeksi alokasi itu diantaranya memfokuskan pelaksanaan kebijakan
pada kesehatan dan pendidikan. Pada program kesehatan pemprov ingin
merealisasikan program universal health coverage (UHC) atau cakupan
semesta layanan asuransi BPJS.
Melalui realisasi cakupan semesta layanan asuransi BPJS pemprov ingin
agar layanan kesehatan bagi Warga Banten terlaksana secara prima. “Ini
nanti kaitan UHC itu, jaminan kesehatan paripurna. Itu masih dibahas
dalam waktu dekat kembali dibahas ulang,” katanya, kemarin.
Sebenarnya standar cakupan semesta di Banten sudah mencapai batas
minimal, yakni 95 persen kepesertaan dari jumlah penduduk daerah. Akan
tetapi penetapan capaian semesta ini belum tertuang dalam sebuah nota
kesepahaman. “Yang terdaftar (BPJS) sudah 96 persen, tinggal belum ada
kesepakatan UHC,” katanya.
UHC bisa terealisasi jika sudah ada beberapa nota kesepahaman yang
disepekati. Terkait penambahan anggaran bidang kesehatan, kata dia,
anggaran ini dimaksudkan untuk jaminan tanggungan iuran asuransi warga
tak mampu.
Pemprov terus melakukan pendataan Warga Banten yang belum tercover
oleh BPJS. Warga yang saat berobat belum tercover BPJS langsung
didaftarkan. “Alokasi Rp350 miliar kalau full setahun (tanggungan
asuransi BPJS), kalau ini kan tinggal beberapa bulan lagi,” ujarnya.
Selain kesehatan, pemprov akan memfokuskan pada program pendidikan.
Pada bidang ini pemprov akan melaksanakan penambahan kuota siswa per
kelas untuk SMA/SMK Negeri.
Disinggung terkait jumlah penambahan kuota siswa per kelas, ia
mengaku belum mengetahuinya. “Kemarin Pak Gubernur minta tambahan kuota
siswa per kelas. Itu juga akan ada penambahan untuk kursi meja,”
ucapnya.
Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy menuturkan, belanja yang
dialokasikan pada Perubahan APBD 2019 tidak akan semaksimal ABPD 2019.
“Karena kan terbatas. Dalam kapasitas ini kan di dalam program prioritas
tetap, di sisi pelayanan publik dan juga kemasyarakatan. Khususnya
dalam kapasitas pendidikan dan kesehatan juga infrastruktur,” ujarnya.
Alokasi yang bisa dilakukan pada Perubahan APBD 2019 hanya bersifat
pergeseran-pergeseran pos anggaran. “Nanti kita akan bisa memaksimalkan
itu APBD murni 2020. Hanya pergeseran-pergeseran anggaran saja sekarang
(Perubahan APBD 2019),” kata pria yang juga politikus Partai Golkar ini.
0 comments:
Post a Comment