SERANG – Pemkot Serang melalui Dinas Pertanian
Kelautan dan Peternakan (DPKP) Kota Serang akan memeriksa kesehatan
hewan kurban di seluruh lapak penjualan hewan kurban pada 1 Agustus
2019. Harapannya para pelapak dapat menyediakan hewan yang sehat dan
aman sesuai syarat hewan kurban.
“Kami 12 orang ditambah dokter hewan dari provinsi akan melakukan
pemeriksaan meliputi kesehatan hewan, kelengkapan surat keterangan sehat
hewan dari penyuplai, dan kelayakan lapak hewan kurban di seluruh lapak
penjualan hewan kurban di Kota Serang,” kata Siswati, Kabid Peternakan
DPKP Kota Serang, Jumat (26/7/2019).
Ia mengatakan, biasanya saat pemeriksaan pihaknya menemukan
hewan-hewan kurban yang kena penyakit ringan seperti Orf, dijualbelikan
di lapak penjualan hewan kurban. Selain penyakit Orf yang paling
mengkhawatirkan adalah Antraks. Pihaknya akan memberikan stiker
kelayakan jual pada pelapak yang sudah dilakukan pemeriksaan oleh
petugas. “Namun sejauh ini di Kota Serang kami belum menemukan kasus
hewan kurban yang terkena Antraks, paling yang ditemukan adalah penyakit
Orf itu,” ujarnya.
Ia menjelaskan Ecthyma Contagiosa atau Soremouth atau Dermatitis
Pustularis Contagiosa atau lazim disebut Orf merupakan penyakit viral
yang sangat infeksius pada domba dan kambing, ditandai dengan
terbentuknya lesi basah, bernanah, dan berkeropeng pada moncong dan
bibir. Penyebab Orf disebabkan virus cacar pada ungulata berkuku genap.
Penderita dapat sembuh karena memiliki kekebalan akibat terbentuknya
antibodi yang bersifat protektif.
“Jika kami temukan hewan yang sakit ini, kami perintahkan ke pedagang
agar mengkarantinakan hewannya untuk dipisah sampai pulih. Biasanya
kami berikan salep antiseptik dan antibiotik,” ujarnya.
Dikatakan Siswati, 80 persen para pelapak hewan kurban mendapatkan
domba dan kambing dari luar Kota Serang seperti Garut dan Purwakarta,
sisanya dari wilayah Provinsi Banten.
“Kami sudah sarankan pada para pedagang untuk tidak mengambil hewan
kurban dari daerah Boyolali dan Salatiga, sebab di sana pernah terjadi
kasus hewan yang terkena bakteri antraks. Bakteri antraks bertahan lama
dan dapat menular ke manusia,” ujarnya.
0 comments:
Post a Comment