SERANG, (KB).- Program pemberian insentif bagi guru
ngaji grabadan, hingga saat ini masih belum terealisasi. Padahal, mereka
sudah menaruh harapan besar terhadap program kesejahteraan guru ngaji,
yang diprogramkan oleh Wali Kota Syafrudin dan Wakil Wali Kota Serang
Subadri Usuludin.
Rencananya, guru ngaji, marbot masjid, pemandi jenazah hingga Ketua
RT dan RW, akan mendapat honor dari Pemerintah Kota (Pemkot) Serang.
Kepala Seksi (Kasi) Pemerintahan Umum Kelurahan Kasunyatan Tuti
Sumiyati mengatakan, guru grabadan saat ini masih dibayar dengan
seikhlasnya oleh masyarakat. Khususnya orang tua yang menitipkan anaknya
untuk belajar mengaji.
“Belum dapat dari pemerintah. Kalaupun ada, itu paling yang ngasih Rp
5.000 atau Rp 10.000 perbulan. Dan mereka pun tidak meminta, malu
katanya kalau minta,” katanya, Jumat (11/10/2019).
Ia mengatakan, saat ini guru grabadan yang ada di Kelurahan
Kasunyatan, masing-masing memiliki 50 anak didik. Sedangkan, guru
ngajinya ada sekitar 50 orang dari 5 RW.
Kemudian, para guru yang disambanginya pada saat itu, mengaku tidak
meminta banyak. Cukup dengan hasil anak didik mereka yang bisa membaca
huruf hijaiyah dan kadeudeuh seikhlasnya.
“Yang penting prinsip para guru ngaji itu, anak-anak bisa mengenal
huruf hijaiyah dan mampu mengaji. Mereka juga memang tidak meminta
banyak, kalau memang ada syukur, kalau engga ada ya diterima. Tapi
mereka juga berharap janji dari Pemkot bisa terealisasi,” ucapnya.
Tuti juga cukup merasa miris dengan kondisi guru ngaji tersebut.
Sebab, rata-rata dari mereka hanya mengandalkan dari uang ikhlas para
orang tua. Ia juga mengatakan, padahal, mereka berjuang untuk membangun
generasi yang memahami Alquran dengan baik.
“Miris dan sedih saya melihat beliau-beliau ini. Padahal mereka
berjuang untuk mendidik dan mencetak generasi muda yang Qurani. Mereka
ini juga menaruh harapan pada janji Pemkot untuk bisa menyejahterakan
mereka. Tapi Pak Wali dan Pak Wakil Walikota Serang sudah memikirkan.
Insyaallah tahun depan katanya mereka akan mendapatkan honor,” ujarnya.
Sementara, seorang guru ngaji grabadan Karnadi mengatakan, sebelumnya
tidak pernah ada yang datang mengunjungi para guru ngaji. Baik dari
Pemerintahan Kota Serang, maupun dari kantor Kelurahan Kasunyatan
sendiri. Ia pun merasa senang dan diperhatikan, pada saat dikunjungi
oleh pihak kelurahan.
“Alhamdulillah, kami sudah dikunjungi oleh pihak kelurahan dan
bercerita kalau ini pertama kali kami dikunjungi oleh perwakilan dari
pemerintah. Kami juga tidak meminta banyak dari pemerintah, cukup
diperhatikan dan tunaikan saja janjinya,” ucapnya.
Sedangkan, guru ngaji lainnya Sopiah mengatakan Pemkot Serang dapat
benar-benar merealisasikan janji untuk memberikan kesejahteraan bagi
para guru ngaji grabadan.
“Semoga janjinya dapat segera direalisasikan. Dengan begitu, kami pun
merasa diperhatikan dan diakui keberadaannya. Apalagi kalau benar-benar
diperhatikan kesejahteraannya,” katanya.
0 comments:
Post a Comment