Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
mengaku tidak tidak tergoda masuk pemerintahan. Meskipun, jika nantinya
Gerindra dan Demokrat bergabung dengan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini mengatakan, baginya, PKS lebih
objektif dalam memberikan alternatif solusi terhadap permasalahan bangsa
jika tetap berada di luar pemerintahan.
"PKS akan lebih leluasa, terhormat, bermartabat, dan objektif dalam
menawarkan perspektif dan alternatif solusi kebangsaan jika tetap berada
di luar pemerintahan. Oleh karena itu, insya Allah PKS komitmen tetap
berada di luar pemerintahan," kata Jazuli di Jakarta, Sabtu
(12/10/2019).
Menurutnya, PKS tidak
ingin masuk kabinet karena ingin menghormati partai-partai yang sudah
berjuang memenangkan Jokowi-Maruf Amin. Serta ingin memaksimalkan peran
parlemen dalam hal check and balances sesuai konstitusi.
"Lagipula, kami merasa tetap di Pemerintahan Republik Indonesia
karena PKS punya kader-kader terbaik yang menjadi gubernur dan
bupati/walikota. Di situ PKS hadir dan memberikan cinta dan pengabdian untuk Indonesia," kata Jazuli.
Meski begitu, kata Jazuli, komunikasi atau silaturahim antar elit
politik seperti Jokowi dan Prabowo tidak mesti langsung dimaknai sebagai
bagi-bagi kekuasaan. Sehingga, elit politik diharapkan terus berdiskusi
solusi-solusi untuk rakyat.
Pertemuan Jokowi-Prabowo
Diberitakan
sebelumnya, saat bertemu Prabowo, Jokowi membahas peluang untuk masuk
ke kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin. Namun pembicaraan itu belum final.
"Tapi kami tadi sudah berbicara banyak mengenai kemungkinan Partai Gerindra masuk ke koalisi kita," kata Jokowi.
Sementara, Prabowo menegaskan siap membantu pemerintahan Joko
Widodo-Ma'ruf Amin apabila diperlukan. Kata dia, Partai Gerindra selalu
mengutamakan kepentingan yang lebih besar, yaitu kepentingan bangsa dan
negara.
"Saya sampaikan ke beliau, kalaupun kami diperlukan (di pemerintahan), kami siap membantu," ujar Prabowo.
0 comments:
Post a Comment