Friday, 22 November 2019

Membangun Kebersamaan



SUDAH menjadi fitrah manusia untuk hidup berkelompok, bermasyarakat atau hidup dalam kebersamaan. Sehebat apa pun kemampuannya, setinggi apa pun ilmu, pangkat, jabatan dan kedudukan, seluas apa pun hartanya, sebagai manusia akan selalu membutuhkan bantuan orang lain. Itulah fitrah manusia sebagai makhluk sosial yang sejak kelahirannya sudah dalam satuan yang terkecil, yakni keluarga. Kemudian tumbuh berkembang dalam kelompok masyarakat, lebih luas lagi bangsa dan negara.
Maknanya hidup bermasyarakat – hidup dalam kebersamaan adalah  sebuah kebutuhan. Ini sejatinya modal utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang jika dikemas sedemikian rupa menjadi sebuah kekuatan besar mengisi kemerdekaan, demi mewujudkan cita – cita negeri kita.
Hanya saja realita tak dapat dipungkiri, kebersamaam pada masa perjuangan tentu sangatlah jauh berbeda dengan era sekarang. Begitu pun ketika kita dihadapkan kepada upaya membangun kebersamaan yang di dalamnya terdapat  keberagaman. Beragam dalam tradisi,budaya, etnis dan agama. Sebagai bangsa yang majemuk dan multikultural, kadang dihadapkan pada realitas yang cukup rumit.
Bung Karno sendiri sejak awal kemerdekaan telah berpesan kepada pemuda, generasi penerus bangsa lewat pernyataannya “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah. Perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri
Saat itu, boleh jadi kita bertanya – tanya bagaimana mengusir penjajah lebih mudah, ketimbang melawan bangsa sendiri? Tetapi pesan itu belakangan dapat kita cerna, apa makna yang terkandung di dalamnya.
Melawan bangsa sendiri bukan berarti berperang secara fisik sebagaimana mengusir penjajah.
Kalau pun dikatakan berperang adalah perang melawan ego pribadi dan intoleransi. Satu sikap yang jauh dari nilai – nilai dasar manusia sebagai makhluk sosial.
Era kini, kita menyaksikan keberagaman masih menjadi embrio pemicu terjadinya konflik, permusuhan dan kebencian satu sama lain. Meski konflik tersebut tidak semata berlatar belakang perbedaan, tetapi dapat menghambat terciptanya kebersamaan.
Membangun kebersamaan di atas keberagamam memang memerlukan waktu dan proses yang sangat panjang. Tidak semudah membalik telapak tangan. Perlu kesabaran dan kesadaran bagi semua pihak yang terlibat di dalamnya. Perlu ketulusan untuk melibatkan diri dan menjadi bagian dari orang lain, bagian dari masyarakat.
Jika sudah melebur dalam keluarga besar yang disebut bangsa, hendaknya disertai dengan menanggalkan ego pribadi dan kelompok. Kedua ego tadi  ikut melebur ke dalam ego yang lebih besar lagi, yakni ego (kepentingan) nasional.
Kita tentu berkehendak hidup bersama bukan sebatas bersama dalam artian fisik, tetapi ada kebersamaan. Ini dibutuhkan sikap toleransi, saling peduli, saling berbagi sebagaimana sebuah keluarga.
Menahan diri untuk tidak terprovokasi. Singkirkan prasangka buruk dengan mencari- cari kesalahan orang lain. Tak ada lagi kepentingan pribadi dan kelompok karena  semuanya sudah terakomodir dan melebur menjadi kepentingan bersama.
Harapan ini bukan mimpi, tetapi obsesi yang diyakini dapat terealisasi, jika negara melalui aparat dan pejabatnya di semua tingkatan, baik di pusat dan daerah tampil memberi teladan melalui upaya konkret menyatukan keberagaman.
Untuk membangun kebersamaan, perlu mewujudkan kesetaraan bagi seluruh rakyat.
Kesetaraan  memperoleh keadilan, kesetaraan memperoleh pembangunan dan kesetaraan menikmati pemerataan pembangunan.
Kuncinya membangun kebersamaan adalah mewujudkan kesetaraan.
Secara etimologi, kesetaraan berarti sejajar – sepadan – seimbang – sama tingkatannya ( kedudukannya).
Dalam konteks kebersamaan,  kesetaraan adalah memiliki status yang sama, hak yang sama di bawah hukum, kesempatan yang sama dalam mengakses hasil pembangunan.
Selama masih ada ketimpangan, selagi belum ada kesetaraan, maka upaya membangun kebersamaan guna memperkokoh persatuan dan kesatuan akan terus menghadapi problema.
Itu tanggung jawab negara mewujudkannya melalui aparatur pemerintahannya sebagaimana amanat UUD 1945 yang mengajarkan kesetaraan, kemajemukan, dan kebersamaan.
Bagi kita sebagai anggota keluarga besar bangsa, sebagai warga negara dituntut kepedulian dari masing-masing pribadi dalam membangun kebersamaan. Sekecil apa pun peran kita sebagai anggota masyarakat akan menjadi sumbangsih bagi bangsa dan negara menggapai cita- cita.
Mari kita bangun kebersamaan dengan menyingkirkan problema dari hadapan kita. Membangun kebersamaan bukan sebatas kata, tapi juga perlu aksi nyata.
Ada ungkapanBersama-sama adalah sebuah awal, menjaga kebersamaan adalah sebuah perkembangan dan bekerja bersama adalah sebuah kesuksesan.”
Mari nikmati semua kebersamaan, sebelum semuanya hanya tinggal kenangan
Share:

0 comments:

Post a Comment

Pimpinan Anggota Beserta Sekretariat DPRD Kabupaten Serang

Pimpinan Anggota Beserta Sekretariat DPRD Kabupaten Serang

HARI ANTI KORUPSI MEMBUAT MASYARAKAT MISKIN

HARI ANTI KORUPSI MEMBUAT MASYARAKAT MISKIN

Selamat Hari Pahlawan Biro Umum Provinsi Banten

Selamat Hari Pahlawan Biro Umum Provinsi Banten

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI BANTEN

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI BANTEN

Energi Untuk Masa Depan Bangsa

Energi Untuk Masa Depan Bangsa

SELAMAT HARI JADI KOTA TANGSEL

SELAMAT HARI JADI KOTA  TANGSEL

KEMENTRIAN DALAM NEGERI RI

KEMENTRIAN DALAM NEGERI RI

DPRD KAB TANGERANG HUT TANGERANG

DPRD KAB TANGERANG HUT TANGERANG

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

Silakan Klik Kerja sama Publikasi

MOTO KAMI


Cermat Cerdas Tepat Dalam Informasi Menjadi Media Inpendent Berita Tanpa Intervensi

Unsur Pimpinan DPR RI 2024 2029

PT KONTAK MEDIA PERSADA GROUP KLIK

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

BUMN PEDULI BANGSA

BUMN PEDULI BANGSA

Penawaran Kerja Sama

TV KONTAK BANTEN

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI
Media yang kuat butuh rakyat yang terlibat, mengelola kebebasan dengan bertanggung jawab._ Najwa Shihab

SILAKAN PASANG IKLAN KLIK

SELAMAT ULANG TAHUN KAB TANGERANG

SELAMAT ULANG TAHUN KAB TANGERANG

KONTAK MEDIA GROUP

BACA BERITA BIKIN PAS DI HATI YA DI SINI !!

INFO CPNS DAN PPPK 2025 KLIK

PESAN MAKANAN ENGAK RIBET

MOTO KAMI


BERBUAT BAIK TERHADAP SESAMA SESUNGGUHNYA UNTUK KEBAIKAN DIRI KITA

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

INFO DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) RI

KEMENTRIAN BUMN

KEMENTRIAN BUMN

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

ENERGI KOLOBORASI

ENERGI KOLOBORASI

Bergerak TAK TERBATAS

Bergerak TAK TERBATAS

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

SENYUM ADALAH IBADAH

SENYUM ADALAH IBADAH

SELAMAT DAN SUKSES

SELAMAT DAN SUKSES

Bergerak Tumbuh Bersama

Bergerak Tumbuh Bersama

SELALU BERBUAT UNTUK BANGSA

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Mau Kirim Tulisan Artikel Klik aja

MOTO KAMI


Sekecil APAPUN Yang Anda Perbuat Akan Menjadikan Cermin Kami untuk Maju

BARCODE INFO KERJA KLIK

Silakan Pesan Buku Catatan Kehidupan Ali

Berita Populer

INFO KPK

INFO KEJAKSAAN RI

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BANGKIT LEBIH KUAT

BANGKIT LEBIH KUAT

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

BERGERAK DAN BERGERAK

Seputar Parlemen

INFO KPK JAKARTA

INFO ICW NASIONAL KLIK

Salam Damai Untuk Indonesia

Layanan Kota Tangerang Selatan BPHTB

Kementrian

Susunan Redaksi

Kementrian PU

Support