![]() |
SERANG, (KB).- Sebanyak 150 desa di Kabupaten Serang
melaksanakan pencoblosan Pilkades serentak, Ahad (3/11/2019).
Partisipasi dalam pemilihan tersebut diyakini akan lebih tinggi
dibanding Pilpres dan Pileg.
Pantauan Kabar Banten, antusiasme masyarakat tampak tinggi di
beberapa wilayah yang melaksanakan Pilkades. Di sepanjang ruas jalan
Palima-Cinangka tepatnya di Desa Sindangsari dan Pasanggrahan Kecamatan
Pabuaran sempat terjadi kemacetan cukup panjang. Hal itu terjadi akibat
banyaknya kendaraan warga yang hendak memberikan hak pilihnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Serang Tubagus Entus Mahmud
Sahiri mengatakan, dari hasil pantauan di beberapa TPS, antusias
masyarakat sangat tinggi. Ia yakin angka partisipasinya akan melebihi
pileg dan pilpres. “Karena kemeriahan luar biasa,” ujarnya saat meninjau
TPS di Desa Pasanggrahan Kecamatan Pabuaran.
Entus berharap, siapapun yang terpilih bisa diterima oleh masyarakat
karena pemilihan dilaksanakan secara demokratis. Ia berharap
pascapencoblosan tidak ada persoalan di kemudian hari. “Kita tidak
harapkan ada keributan pascapemilihan, baik karena kekecewaan personal
maupun dari pengaturan yang ada. Kita berharap sikap dewasa, kalah
menang nomor dua yang pertama bagaimana pilkades demokratis,” ucapnya.
![]() |
Menurut dia, secara keseluruhan pelaksanaan Pilkades tahun ini sudah
berjalan dengan baik, baik dari sisi penyaluran anggaran hingga
pengamanan. ”Walau ada kekurangan di tingkat TPS seperti pengaturan
masyarakat seperti di Sindangheula itu wajar. Terpenting tidak terjadi
keributan, tidak terjadi ketidaktertiban. Kalau desak-desakan itu wajar
karena mereka ingin duluan memilih,” tuturnya.
Camat Pabuaran Asmawi mengatakan, pilkades di wilayahnya berjalan
aman. Antusiasme masyarakat sangat tinggi, terlihat dari aktivitas warga
yang menuju ke TPS sejak pukul 06.00 WIB. “Kami sudah siapkan kendaraan
operasional. Sampai siang partisipasi sudah 60 persen, karena beberapa
ada kegiatan maulid. Target 95 persen, dari enam desa. Karena Pilkades
ini lain dari pemilu,” ujarnya.
Ketua Panitia Pilkades Desa Pasanggrahan Agus Juanda mengatakan,
pelaksanaan pilkades sudah dimulai sejak pukul 07.00 hingga 14-00 WIB.
“Hingga siang hari partisipasi sudah mencapai 50 persen,” ucapnya.
Ia mengatakan, ada 2.654 pemilih di desanya tersebut. Selain itu,
masyarakat juga dimudahkan dengan adanya kendaraan operasional yang
menjemput ke tiap titik. “Ada kendaraan jemputan juga oleh panitia,
jemputan lima armada dari masing-masing titik yang sudah diatur. Ada
lima calon (kades),” ujarnya.
Janggal
Sementara, Koordinator tim sukses nomor urut 4 Said di Desa Tambak
Kecamatan Kibin mengeluhkan sejumlah prosedur yang dilakukan panitia
Pilkades. Hal itu dikarenakan ada beberapa prosedur yang dianggap
janggal.
Said mengatakan, ada beberapa yang memicu kerawanan dalam pelaksanaan
Pilkades di desanya. Pertama surat suara sisa yang tidak digunakan
setelah dihitung bersama saksi tidak langsung disilang atau diberi tanda
silang.
Tujuannya agar tidak disalahgunakan oleh siapapun. Namun, kata dia,
di TPS 3 dirinya mendapatkan laporan saksi bahwa surat suara sisa
tersebut langsung dimasukkan ke dalam amplop.
“Surat suara yang tidak terpakai dihitung semua disaksikan saksi dan
diusulkan saksi saya supaya disilang dan tidak disalahgunakan. Jawaban
panitia cukup dimasukkan ke amplop saja,” tuturnya.
Pihaknya belum mengetahui berapa jumlah surat suara tidak terpakai di
TPS tersebut. “Belum ada laporan dari saksi jumlahnya. Dari saksi
katanya cuma dimasukkan ke amplop saja. Total hak pilih di sana 4.404.
Ada indikasi rawan konflik, itu dari panitia kan masih hak dia,”
tuturnya.
Selain itu, kata dia, sesuai aturan ketika pencoblosan saksi dilarang
menggunakan handphone. Namun pada saat penghitungan sudah terbuka. Oleh
karena itu, menurut dia, boleh menggunakan handphone untuk dokumentasi.
“Tapi ini dilarang panwas. Alasannya kurang tahu. Saksi saya tadi
lapor,” katanya.
Kondusif
Sementara Kapolda Banten Irjen Pol. Tomsi Tohir mengatakan, pilkades
di Kabupaten Serang berjalan lancar dan kondusif. “Sampai saat ini
proses (pilkades) berjalan dengan baik di 178 desa. Malam ini (kemarin)
semoga selesai. Kita bisa lihat masyarakat yang datang ke TPS
partisipasinya capai 90 persen,” tutur Tomsi saat meninjau pelaksanaan
pilkades di Desa Margagiri, Kecamatan Bojonegara.
Melihat antusias masyarakat yang tinggi untuk datang ke TPS, Kapolda
berharap dapat menghasilkan kepala desa yang terbaik dan diinginkan oleh
masyarakat. Terkait pengamanan, Kapolda menyebar sebanyak 808 personel
dibantu TNI hingga proses pelaksanaan pilkades berakhir. “Kami bisa
mengantisipasi dengan baik ada Brimob dan gabungan TNI. Pengamanan
sampai penghitungan untuk yang terbuka dan pengamanan tertutup sampai 3
hari ke depan,” katanya.
Dirsamapta Polda Banten Kombes Pol. Jondrial mengatakan, kompi
kerangka berjumlah 299 personel yang dibagi menjadi tiga kompi, yaitu
Kompi I terdiri dari 108 personel, Kompi II sebanyak 94 personel dan
Kompi III berjumlah 97 personel. “Semua personel siap diterjunkan, jika
penambahan pengamanan Pilkades diperlukan,” ujar Jondrial, saat Apel
Siaga Kompi Kerangka Personil Polda Banten, di Mapolda Banten, Ahad
(3/11/2019).
Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol. Edy Sumardi P menuturkan, kompi
kerangka ini dibentuk untuk memback up kegiatan pilkades yang saat ini
sedang digelar di wilayah Kabupaten Serang. “Jika sewaktu-waktu
membutuhkan penambahan personel, kompi kerangka ini akan diturunkan di
lokasi pilkades, kompi ini terus disiagakan sampai proses pilkades
selesai dilaksanakan di wilayah Polda Banten,” katanya.
0 comments:
Post a Comment