JAKARTA- Ketua Mahkamah Agung HM Syarifuddin mengapresiasi pemutaran film Pesan Bermakna yang dirilis pada Kamis 19 Agustus kemarin yang bertepatan dengan HUT MA ke 76. Film hasil kerja sama Biro Hukum dan Humas Mahkamah Agung dengan Emtek Digital ini merupakan dedikasi untuk seluruh insan peradilan yang telah mengabdikan hidupnya bagi tegaknya hukum dan keadilan.
"Film ini sangat bagus. Semoga para hakim di seluruh Indonesia bisa menjadikan film ini sebagai inspirasi dalam bertugas, tetap menjaga kode etik hakim, apapun yang terjadi," kata Ketua MA Syarifuddin selesai menonton bersama film ini.
Film ini menceritakan Dimas, seorang hakim di Pengadilan Negeri Garut. Sebagai wakil Tuhan ia sangat menjaga integritasnya sebagai hakim, sangat memegang teguh prinsipnya dalam menjalankan tugas. Namun, di tengah perjalanannya sebagai hakim, ia sempat goyah akan integritasnya, karena ia tidak punya biaya untuk operasi ibunya yang sedang sakit tumor otak stadium tiga.
Keadaan semakin membuat ia ingin meninggalkan jabatan sebagai hakim karena ibunya, satu-satunya orangtua yang ia miliki wafat. Dimas merasa sangat bersalah dengan keadaan yang membuat ia tidak memiliki cukup uang untuk biaya operasi sang Ibu.
Cerita Dimas (diperankan oleh Dony Alamsyah) dan ibunya (diperankan oleh Vonny Anggraeni) bisa disaksikan dalam film berjudul Pesan Bermakna. Film yang diambil dari Catatan di balik Toga Merah karya D.Y. Witanto, Hakim Yustisial pada Ketua Mahkamah Agung itu ditayangkan pertama kali pada hari jadi Mahkamah Agung yang ke-76, Film ini merupakan kado istimewa bagi Insan peradilan di seluruh Indoensia. Film ini juga menjadi media untuk menyampaikan pentingnya sebuah integritas bagi seorang hakim dengan cara yang dapat diterima semua kalangan.
Wakil Ketua MA bidang Yudisial Sunarto juga menyampaikan bahwa melalui film ini diharapkan para hakim dan para pegawai di lingkungan peradilan agar menaati kode etik dan perilaku masing-masing. Menurut Sunarto, semua aparatur peradilan harus memiliki intelektualitas dan integritas.
"Intelektualitas tanpa integritas ibarat pelita di tangan pencuri, sedangkan integritas tanpa intelektualitas ibarat pelita di tangan bayi. Sangat berbahaya," ujar Sunarto usai menyaksikan film Pesan Bermakna.Sunarto mengimbau agar seluruh aparatur MA dan pengadilan termasuk keluarganya untuk menonton film ini. "Untuk itu saya mengimbau kepada seluruh aparatur MA dan pengadilan beserta keluarganya untuk menonton film pesan bermakna yang penuh pesan moral ini," imbuhnya.
0 comments:
Post a Comment