JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kurniasih Mufidayati mengingatkan, agar rencana pembangunan pabrik Vaksin Tiongkok (China) di Indonesia tidak mengalahkan prioritas industri vaksin dalam negeri (lokal), dalam hal ini Vaksin merah putih.
Apalagi kata Mufida, vaksin merah putih dijadwalkan bisa diproduksi April-Mei 2022. Menurutnya, jangan sampai semangat kemandirian vaksin lewat vaksin merah putih dikalahkan agenda investasi dari luar negeri.
"Semangat berdikari atas vaksin, obat-obatan dalam negeri disebut
menjadi prioritas oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi)," kata Mufida dalam
keterangannya, Rabu (8/9/2021).
Mufida mengingatkan Presiden
Jokowi, telah mengeluarkan Inpres Nomor 6 Tahun 2016 tentang
Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan. Semangat dari Inpres
ini adalah prioritas dalam pengembangan industri farmasi dan alkes,
termasuk vaksin dalam negeri.
"Ingat yang ada hanya visi misi
Presiden tidak ada visi misi menteri. Sebab itu, semangat berdikari
industri farmasi dalam negeri harus didahulukan," ujarnya.
Terlebih
kata dia, Bio Farma sebagai BUMN produsen vaksin telah diakui dunia.
Negara-negara OKI belajar soal vaksin ke BioFarma. Dari 57 negara OKI,
hanya tujuh yang memiliki pabrik vaksin. Dari jumlah tersebut hanya dua
yang tersertifikasi WHO yakni Senegal dan Bio Farma.
"Saat ini,
Bio Farma sudah mengekspor vaksin ke 145 negara, 50 di antaranya negara
OKI. Artinya, negara kita jadi rujukan vaksin oleh dunia. Ini momentum
pengembangan vaksin merah putih," ujarnya. Diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan
Investasi ( Menko Marves) sekaligus Koordinator PPKM Jawa- Bali Luhut
Binsar Pandjaitan mengatakan, industri pabrik vaksin Indonesia dengan
perusahaan China akan mulai produksi pada April 2022 mendatang.
0 comments:
Post a Comment