Saturday, 12 February 2022

Begini Strategi PKS untuk Pilpres 2024

 


JAKARTA-  Sekretaris Jenderal  Partai Keadilan Sejahtera (PKS ) Habib Aboe Bakar Al Habsyi  mengungkapkan strategi pihaknya untuk menyiapkan calon presiden pada Pilpres 2024  mendatang. Pertama, kata Aboe, PKS masih fokus menokohkan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri untuk tampil di pentas politik nasional.

“Capres kita sudah gadang-gadang dari jauh hari tapi kita masih fokus penokohan Dr Salim sampai 2023,” ujar Aboe di acara penutupan Rakernas PKS, Rabu (2/2/2022).

PKS, kata Aboe, terus bekerja keras untuk meningkatkan elektabilitas Salim Segaf sehingga pihaknya berharap nantinya capres yang diusung PKS merupakan tokoh internal. Menurut dia, waktunya masih cukup untuk meningkatkan elektabilitas Salim Segaf.

“Masih ada waktu satu tahun 8 bulan untuk bekerja agar terus naik perolehan suara PKS lewat kolaborasi dan transformasi. Meski belum diputuskan capres tapi kita dorong tokoh internal dari PKS bisa muncul,” tandas dia.

Strategi kedua, kata Aboe, PKS terus menjalin hubungan baik dengan calon-calon presiden yang sudah muncul ke publik. Pasalnya, PKS nantinya tetap harus berkoalisi dengan partai lain dalam mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden.

“Hubungan kita dengan calon-calon itu (yang muncul ke publik) juga baik, kita akan bekerja keras lagi sampai penokohan (Dr Salim) presentasinya semakin tinggi, tetapi kita tetap dekat ke semua calon,” ungkap Aboe.

Sebelumnya, Presiden PKS Ahmad Syaikhu menegaskan Rakernas PKS 2022 bukan forum untuk menentukan calon presiden yang akan diusung PKS pada Pilpres 2024. Forum untuk menentukan capres pilihan PKS, kata Syaikhu adalah Musyawarah Majelis Syuro sebagai forum tertinggi di partai.

Meski belum menentukan siapa capres yang akan diusung, Syaikhu menyebut Musyawarah Majelis Syuro mengamanahkan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri untuk tampil dalam pentas tokoh nasional.

“Jadi tetap kalau penokohan kita dorong Dr Salim Segaf Al Jufri sambil terus menguatkan kesiapan termasuk menjalin komunikasi dengan partai lain. PKS masih membuka diri karena syarat presidential threshold 20% sementara suara PKS 8,21% jadi PKS harus berkoalisi. Kita siap berkomunikasi dengan calon mitra koalisi. Jika sudah ada koalisi tentu baru diputuskan siapa capres yang akan diusung,” ujur Syaikhu dalam konferensi pers pembukaan Rakernas PKS, di Hotel Bidakara

No comments:

Post a Comment