CIPUTAT, Hari ini, Jumat (18/2/2022), menjadi hari terakhir penerapan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) di Kota Tangerang Selatan.
Dengan demikian, Pemkot Tangsel khususnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan harus segera memutuskan untuk melanjutkan sistem PJJ atau menghentikannya dengan kembali menerapkan sistem pembelajaran tatap muka (PTM).
Untuk menentukan itu, Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie meminta agar tidak gegabah untuk mengambil keputusan.
“Iya enggak boleh gegabah, karena saya sudah diberi kewenangan oleh Menteri Pendidikan,” ungkap Benyamin di Pemkot Tangsel, Jumat (18/2/2022).
Menurut Benyamin, hal itu harus diputuskan berdasarkan dengan perhitungan yang matang, khususnya dengan kondisi kasus penularan Covid-19 yang masih melambung ini.
”Saya sudah perintahkan ke Dinas Pendidikan untuk dilakukan rapat teknis dengan dinas kesehatan dengan satgas Covid-19 untuk mencermati angka kasus dan pengaruhnya terhadap kegiatan belajar mengajar di sekolah,” terangnya.
Benyamin mengatakan bahwa angka penularan di sekolah harus diperhatikan, karena pembelajaran tatap muka merupakan kegiatan yang melibatkan anak-anak.
Jika memang faktanya angka kasus pada anak usia sekolah sudah turun, maka bisa dipertimbangkan untuk pemberlakuan PTM. Namun, harus diukur ideal pelaksanaan PTM terlebih dahulu.
Dari data yang diperoleh, Benyamin menyebut bahwa angka kasus yang mengincar anak sekolah kini mencapai ratusan. Bahkan sempat mencapai sekitar 500 kasus.
“Lalu informasi terbaru bahwa angkanya sudah turun menjadi 300 kasus” imbuhnya.
Ia memberi catatan, jika angka tersebut sudah reda, barulah boleh mempertimbangkan kembali penerapan PTM.
“Tapi dengan catatan 50% atau 70% siswa dalam pertemuan saja, sebab harus sesuaikan kondisi saat ini,” katanya.
Selain memperhatikan tingkat penularan di sekolah, penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang kini masih berada di level 3 juga harus menjadi acuan.
Alur saat orang tua yang menjemput anak juga harus dipertimbangkan. Sehingga tidak menyebabkan kerumunan yang bisa menjadi kelaster baru Covid-19.
0 comments:
Post a Comment