Jakarta - Wanita Iran yang menjadi korban tewas akibat dipenggal suaminya, Mona Heydari disebut sudah melarikan diri dari suami Sajjad Heydari, sebelum meninggal dunia. Dia bahkan sempat kabur ke Turki karena mendapat kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), tapi orang tua meyakinkan supaya pernikahan dipertahankan.
"Setiap kali dia berbicara tentang perceraian atau mengeluh tentang penyerangan suaminya, mereka meyakinkannya untuk melanjutkan pernikahannya demi anaknya, tetapi akhirnya dia meninggalkan segalanya dan melarikan diri," kata seorang sumber kepada IranWire, belum lama ini.
Mona Heydari dinikahkan
pada usia 12 tahun dan menjadi seorang ibu pada usia 14 tahun. Dia
dikaruniai satu anak dari pernikahannya dengan Sajjad Heydari.
Setelah
Mona dibunuh, ibunda Sajjad Heydari mengatakan kepada Kantor Berita
Fars milik negara bahwa Sajjad Heydari diprovokasi dengan isu
perselingkuhan istrinya.
Mona disebut bersedia kembali ke Iran
dengan jaminan bahwa dia tidak akan berada dalam bahaya. Tetapi
beberapa hari setelah dia kembali ke rumah, Sajjad dan saudara
laki-lakinya mengikat tangan dan kakinya dan memenggal kepalanya.
"Saudara
laki-laki Sajjad menggulung tubuhnya yang dipenggal dengan selimut dan
membuangnya di lingkungan lain sementara Sajjad berjalan-jalan di jalan
sambil memegangi kepalanya di tangannya," ujar sumber yang sama.
Mengenai kasus Mona Heydari
yang menjadi sorotan ini, pihak kepolisian sudah menangkap Sajjad
Heydari, tetapi belum ada dakwaan yang diumumkan terhadapnya. Lembaga
Kemanusiaan di Iran menduga, dia akan bebas dari hukuman atau paling
buruk menjalani hukuman 10 tahun penjara.
0 comments:
Post a Comment