SURABAYA ( Kontak Banten) — Universitas Negeri Surabaya (Unesa) kembali mencatatkan diri di Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai perguruan tinggi yang menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dan Memorandum of Agreement (MoA) dengan pemerintah daerah (Pemda) terbanyak, yakni 173 Pemda-kecamatan.
Penandatanganan kerja sama ini dilakukan pimpinan, jajaran fakultas dan program studi (prodi) bersama mitra yang bersangkutan secara luring dan daring dalam acara puncak Dies Natalis ke-58 Unesa yang digelar di Graha Unesa, Kampus Lidah Wetan, Senin (15/8/2022).
Sebelumnya, kampus itu juga mencatatkan rekor di MURI dalam memprakarsai pantomim di kereta api dengan manipulasi olah raga peserta terbanyak pada Mei 2013. Lalu menyanyikan lagu nasional dengan bahasa isyarat oleh mahasiswa terbanyak pada Desember 2018. Selain itu, rekor MURI juga diraih dari flashmob dengan unsur tari remo oleh penari terbanyak pada Desember 2019. Serta penandatanganan kerja sama universitas dengan SMK negeri dan swasta terbanyak, yakni 837 SMK pada Desember 2021.
Rektor Unesa Prof Dr Nurhasan, MKes., mengatakan, capaian pada MURI ini sebagai kado spesial ulang tahun ke-58 Unesa. Kerja sama ini, lanjutnya, di antaranya dalam rangka pencapaian indikator kinerja utama (IKU) menuju PTN-BH dan maksimalisasi implementasi merdeka belajar dan kampus merdeka (MBKM).
Kolaborasi itu, lanjut Cak Hasan, sapaan akrab Nurhasan, makin membuka ruang belajar yang seluas-luasnya bagi mahasiswa dalam mengembangkan diri dan kompetensi sesuai bidang keilmuannya. Demikian juga bagi dosen dalam melakukan program riset maupun pengabdian masyarakat.
“Kampus ini saya ibaratkan rumah makan Padang yang punya banyak menu favorit. Mahasiswa tinggal memilih menu yang sesuai selera, bisa rendang atau yang lainnya. Dalam artian, mahasiswa tinggal memilih program mana yang sesuai passion, minat atau bakat serta rencana karier masa depan mereka. Kami siapkan dan fasilitasi, salah satunya lewat kolaborasi yang keren ini,” jelasnya.
Di sisi lain, sinergi ini juga untuk sama-sama mendorong kemajuan daerah Jatim, mulai dari tingkat provinsi, kecamatan, desa hingga rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW). Unesa, baik dosen, tenaga pendidikan (tendik) maupun mahasiswa harus menjadi katalisator pembangunan daerah hingga di desa-desa. SDM Unesa satu langkah di depan harus melahirkan terobosan dan lompatan penting bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
“MURI ini sebagai motivasi bagi Unesa untuk meningkatkan kualitas kinerja dan memberikan kontribusi terbaiknya untuk masyarakat Indonesia. Ini juga untuk memotivasi kampus lain dalam memperkuat sinergi dengan pemerintah dan institusi lainnya,” tandasnya.
Sementara Sri Widayati, Senior Manager MURI menyatakan, pencatatan MURI bagi Unesa ini bukanlah yang pertama. Sebelumnya, kampus itu juga catatkan rekor memprakarsai pantomim di kereta api dengan manipulasi olah raga peserta terbanyak pada Mei 2013.
Selain itu, sukses di MURI juga dalam hal menyanyikan lagu nasional dengan bahasa isyarat oleh mahasiswa terbanyak pada Desember 2018. Capaian di MURI juga diraih pada flashmob dengan unsur tari remo oleh penari terbanyak pada Desember 2019. Demikian juga penandatanganan kerja sama universitas dengan SMK negeri dan swasta terbanyak, yakni 837 SMK pada Desember 2021.
“Pada hari ini, kami bersyukur berada di sini dalam rangka acara puncak Dies Natalis ke-58 Unesa yang mencatatkan MURI kelimanya. Semoga Unesa makin jaya dan sukses dengan berbagai prestasi yang diraih,” ujarnya.
Apresiasi Tokoh
Pada bagian lain, sebagai apresiasi terhadap para tokoh atau pejabat yang berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan, dan peningkatan SDM di Indonesia, Unesa memberikan penghargaan berupa anugerah “Widya Wiyata Dharma Samya” kepada sejumlah pejabat dan tokoh.
Penerima anugerah tersebut di antaranya Menpora RI Dr Zainudin Amali, SE, MSi., KSAD Jenderal TNI Dr Dudung Abdurachman, SE, MM, Bupati Bojonegoro Dr Hj Anna Mu’awanah, MH, Bupati Blitar Rini Syarifah, dan Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, ST, MH.
Zainudin Amali mengatakan, Unesa memiliki semangat dalam membangun kolaborasi dan sinergis dengan pemerintah pusat hingga daerah. Dengan melihat perkembangan dan kesungguhan Unesa memajukan dunia olah raga, pihaknya memilih Unesasebagai salah satu sentra pembinaan atlet DBON yang sekarang ini mulai melakukan perekrutan peserta.
Rencananya. lanjut Zainyudin Amali, ada 10 sentra pembinaan atlet di Indonesia. Tetapi karena beberapa faktor, sementara dimulai 4 sentra terlebih dahulu. Di Jawa Timur, Unesa dipilih sebagai sentra DBON.
“Anak-anak yang lolos seleksi nanti diasramakan. Sekolahnya di labschool, sudah disiapkan Pak Rektor. Mereka berlatih sambil sekolah, bukan sekolah sambil berlatih. Ini anak-anak kita proyeksikan menjadi atlet elit Indonesia di masa depan. Target kita olimpiade dan bisa peringkat 5 dunia pada 2045,” ujarnya.
Puncak Dies Natalis Unesa tahun ini juga diwarnai dengan serangkaian kegiatan lainnya. Di antaranya, launching Unesa DIM (Disability Inclusion Metric) dan fashion show busana daerah seluruh Indonesia oleh jajaran pimpinan Unesa. Selain itu, juga ada parade bendera, tiup lilin, hingga perform The Doctor.
0 comments:
Post a Comment