![]() |
Arsip foto - Warga melihat gelombang tinggi di dermaga Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Beba, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Minggu (26/2/2023). |
BMKG mengimbau untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m).
JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)
meminta masyarakat pesisir untuk waspada gelombang tinggi hingga 2,5
meter yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia
pada 18-19 Maret 2023.
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal
dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi
gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," ujar Kepala Pusat
Meteorologi Maritim, BMKG, Eko Prasetyo di Jakarta, Jumat malam.
Ia
mengemukakan, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan
bergerak dari timur laut-timur dengan kecepatan angin berkisar 3-15
knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak
dari timur-tenggara dengan kecepatan angin berkisar 3-15 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara dan perairan Kep. Sangihe-Kep. Talaud," katanya.
Kondisi
tersebut, lanjut dia, menyebabkan peningkatan gelombang setinggi
1,25-2,5 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan
barat Aceh-Kep. Mentawai, perairan P. Enggano-Bengkulu, perairan barat
Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatra, Teluk Lampung bagian selatan,
Selat Sunda bagian barat-selatan, perairan selatan P. Jawa-P. Sumba.
Kondisi
serupa juga berpotensi terjadi di Selat Bali, Lombok, Alas bagian
selatan, Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, perairan
selatan P. Sawu, Laut Sawu bagian selatan, Samudra Hindia Selatan
Jawa-NTT, Laut Natuna Utara, perairan utara Kep. Anambas-Kep. Natuna,
Laut Sulawesi bagian timur, perairan Kep. Sangihe-Kep. Talaud, perairan
utara Manokwari-Biak, Samudra Pasifik Utara Halmahera-Papua.
"Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran," katanya.
Untuk
itu, lanjut dia, BMKG mengimbau untuk selalu waspada, terutama bagi
nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu
nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas
1,25 m), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi
gelombang di atas 1,5 m).
Kemudian, kapal ferry (kecepatan angin
lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m), dan kapal ukuran
Besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27
knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m).
0 comments:
Post a Comment