Erick menegaskan, akan membasmi para koruptor dengan dukungan dari Komisi Pemberantasan Korupsi, Kejaksaan Agung, BPK dan BPKP.
JAKARTA ( KONTAK BANTEN) - "Musuh" terbesar dari program transformasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk maju dan berkembang, ternyata justru berasal dari kalangan pimpinan internal BUMN itu sendiri.
Pernyataan itu diungkapkan Menteri BUMN Erick Thohir, saat menyampaikan orasi ilmiah usai dianugerahi gelar "Doktor Honoris Causa bidang Manajemen Strategis" dari Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, hari ini.
"Ada satu agenda yang melekat dalam transformasi BUMN, yaitu bersih-bersih BUMN dari korupsi. Musuh besar dari transformasi BUMN tidak berasal dari luar BUMN, tetapi melainkan dari BUMN itu sendiri bahkan dari pucuk pimpinannya. Bagi saya Korupsi adalah hal yang tidak terampunkan," kata Erick dalam orasi ilmiah berjudul "Eternitas Transformasi BUMN: Strategi Terobosan untuk Kebangkitan Ekonomi Indonesia Baru".
Menteri BUMN Erick Thohir juga mengingatkan kepada seluruh jajarannya, terkait program "bersih-bersih" di lingkungan BUMN. Erick menegaskan, akan membasmi para koruptor dengan dukungan dari Komisi Pemberantasan Korupsi, Kejaksaan Agung, Badan Pemeriksa Keuangan, dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.
Erick juga menyebut, inisiasi terbaru dari Kementerian BUMN adalah, menerbitkan "daftar hitam" nama-nama direksi perusahaan BUMN yang terjerat kasus hukum atau korupsi.
0 comments:
Post a Comment