Satu-satunya profesi kalau bisa disebut profesi yang tidak memiliki posisi, jabatan, kedudukan, bahkan tidak memiliki gaji tetap dalam struktur sebuah institusi baik itu negara atau pun perusahaan adalah, “Pembisik”. Walaupun tidak ada jabatan resmi dan gaji tetap setiap bulan sebagaimana profesi lain, tetapi pasilitas dan pendapatannya bisa mengalahkan semua pajabat disekitarnya.
Dalam catatan sejarah hampir tidak ada pemimpin tanpa memelihara pembisik untuk menjalankan kekuasaannya. Kalau membaca kisah para raja zaman dahulu, begitu banyak data tersaji perihal kisah para pembisik yang selalu gentayangan mendampingi sang raja. Satu diantara kisa yang mengawali era pembisik terjadi pada zaman Raja Zedekia dari Kerajaan Yehuda di Israel Selatan (596-596 SM) yang dinobatkan oleh penguasa Babilonia.
Dalam menjalankan kekuasaannya Raja Zedekia lebih banyak menuruti ambisi pribadinya dibandingkan menjalankan pemerintahan secara benar karena lebih memilih mendengar pembisiknya Hananya yang melambungkan hatinya. Raja Zedekia tidak menggubris nasehat Yeremia sebagai nabi yang diutus menyampaikan pesan Tuhan agar tidak menuruti egonya. Perjalanan waktu membuktikan Raja Zedekia dan para pembisiknya berakhir tragis. Kerajaannya berantakan, matanya dibutakan lalu digiring sebagai tawanan ke Babilonia menemui ajalnya.
Kalau mengacu judul tulisan di atas, “Manajemen Pembisik” berati sekilas mengulas beberapa cara kerja pembisik. Pertama, punggung lebih sering ditampakkan bukan muka, karena ia bekerja di belakang panggung. Kedua, memaksimalkan menutup akses informasi ke pengambil kebijakan. Ketiga, semua orang di sekitar pemimpin dianggap jelek dan bodok kecuali dirinya. Keempat, lebih banyak menggunakan logical palacy dalam melakukan aksi bisikannya. Kelima, kurang gaul dan memilih-milih orang yang diajak bicara. Keenam, menghindari debat adu data dan realitas di forum-forum terbuka (alergi forum). Katujuh, cenderung menghindari suara kebenaran dari realitas sesungguhnya.
Kenapa disebut pembisik? Karena sifatnya lebih fokus menyampaikan informasi yang mewakili kepentingan tertentu, tidak terkecuali kepentingannya. Informasi disampaikan sembunyi-sembunyi di tempat-tempat tertentu atau istilahnya di ruang-ruang gelap karena bersifat rahasia yang cenderung merugikan orang lain. Informasinya hanya untuk konsumsi berdua pengambil kebijakan dan dirinya sendiri sebagai pembisik. Orang ketiga, keempat dan seteruskan akan menjadi ancaman bagi eksistensinya sebagai pembisik.
Penulis, akademisi, inspirator dan penggerak, penulis buku-buku motivasi
0 comments:
Post a Comment